Find Us On Social Media :

Raja Bhumibol Meninggal, Ini 9 Hal Yang Wajib Anda Tahu

By Agus Surono, Jumat, 14 Oktober 2016 | 14:25 WIB

Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, meninggal hari Kamis (13/10/2016) pada usia 88 tahun.

  • Penyayang anjing

    Kecintaan Bhumibol terhadap anjing merupakan sebuah legenda. Ia dikenang ketika mengambil anjing liar yang diberi nama Thongdaeng dan bahkan menulis buku tentang anjing itu yang kemudian menjadi bestseller.

  • Ia dicintai rakyatnya

    Selama ia berkuasa, ekonomi Thailand meningkat dan mencapai status kelas menengah. Negaranya juga mulai melangkah ke arah negara demokrasi. Meskipun kritik terhadap monarki dilarang di Thailand, popularitas Bhumibol di mata rakyat tetap tinggi. Bahkan meski Negara mengalami kekacauan secara politik pada tahun 2014, Bhumibol tetap dapat menyatukan negaranya. Meski dalam kondisi sakit, ia tetap menjadi figure pemersatu bangsa.

  • Ia mendukung perang tehadap narkoba

    Kekuasaan Bhumibol bukan tanpa kontroversi. Pada 2003 ia mendukung perang terhadap narkoba, yang menimbulkan korban 2.000 tersangka. Kelompok hak asasi manusia menyerang soal langkah ini dan meminta PBB untuk turun menyelidiki.

  • Anaknya, yang akan menjadi Raja, merupakan sosok kontroversial di Thailand

    Putra Mahkota Vajiralongkorn, yang merupakan satu-satunya anak lelaki Raja Bhumibol, sudah diumumkan secara resmi sebagai pengganti sang Ayag. Namun, Vajiralongkorn merupakan sosok kontroversial dan kurang populer dibandingkan ayahnya.

    Tiga kali bercerai sehingga dikenal sebagai suka main perempuan dan bergaya hidup mewah, Vajiralongkorn pun dikenal karena menjadikan anjing pudelnya Foo Foo sebagai kepala angkatan udara di Thailand. Ia juga dikenal karena menanggalkan nama dan gelar kerajaan anak-anaknya dan menyuruh mereka tinggal di pengasingan.

    Banyak orang Thailand berharap bahwa Putri Sirindhorn, saudara perempuan Vajiralongkorn, menjadi Ratu. Ia lebih dikenal sebagai “Putri Malaikat” di kalangan masyarakat Thailand. Pada 1974, konstitusi Thailand diamandemen untuk membolehkan wanita meneruskan tahta kerajaan. Namun Bhumibol sudah memutuskan Vajiralongkorn sebagai penerusnya.