Anak Demam? 'Rendam' dengan Air Hangat!

K. Tatik Wardayati

Penulis

Memandikan bayi tidak perlu memakai waslap.

Intisari-Online.com -Demam adalah salah satu gejala yang paling sering dijumpai pada penyakit sehari-hari, khususnya pada anak-anak. Seseorang dikatakan demam bila suhu di ketiaknya lebih dari 37,8oC, atau suhu di lubang duburnya 38,4oC.

Demam sebenarnya reaksi tubuh terhadap rangsangan pirogen, yakni senyawa dari luar tubuh seperti produk kuman, racun, atau kuman itu sendiri. Tubuh pun dapat membuat zat pirogen serupa yang dikenal sebagai sitokin. Umumnya, zat pirogen yang sering menimbulkan demam ialah senyawa dari luar tubuh.

Terhadap kepentingan tubuh sebenarnya demam bukanlah hal yang buruk. Demam menandakan aktivitas zat kekebalan tubuh berada pada kemampuan yang diperlukan tubuh. Saat itu, sel darah putih atau leukosit akan berkumpul di tempat infeksi sedang terjadi.

(Baca juga:Jangan Salah! Anak Campak Boleh Mandi)

Dengan demikian, sebenarnya tidak perlu buru-buru menurunkan demamnya, terutama bila ia tidak memperlihatkan keluhan lain seperti nyeri atau rewel. Demam tinggi juga akan meningkatkan kebutuhan cairan sehingga orang yang demam harus lebih banyak diberi minum daripada kebutuhan sehari-harinya.

Menghadapi demam pada anak-anak, orang tua sering salah mengambil tindakan pertolongan. Baik dalam penggunaan obat maupun dalam mengompres.

Ada berbagai obat penurun demam dengan berbagai rasa untuk anak. Jenis pereda demam paling dikenal adalah parasetamol (asetaminofen) dan ibuprofen. Pemberian obat pereda demam akan lebih baik bila ditujukan untuk meredakan keluhan sakitnya dan bukan sekadar untuk demamnya.

(Baca juga:Penelitian: Sebelum Menikah, Pacaranlah Sebanyak 12 Kali, Mengapa?)

Bagi anak-anak biasanya dipakai patokan bobot badan untuk menakar berapa banyak obat yang diperlukan. Dosis pereda demam, seperti parasetamol misalnya, 10 - 15 mg setiap kg bobot badan untuk setiap kali pemberian.

Kalau bobot anak 10 kg, maka jumlah parasetamol yang diperlukan sekali telan 100 - 150 mg. Parasetamol dapat diberikan selang 4 jam tetapi tidak melebihi lima kali dalam 24 jam.

Di pasaran, terdapat banyak sirup pereda demam bagi anak dengan berbagai dosis untuk tiap sendok takarnya. Tidak setiap sendok sirup parasetamol bermerek atau generik mengandung zat aktif yang sama kadarnya.

Sendok yang tersedia dalam kemasan adalah sendok dengan ukuran 5 ml (kadang-kadang juga tersedia ukuran 2,5 ml) - yang sayangnya diterjemahkan menjadi sendok teh.

Penerjemahan yang keliru ini membuat masyarakat kemudian mengira, sendok teh di rumah yang ukuran volumenya lebih kecil dari 5 ml, boleh menggantikan sendok takar itu. Jadi, sebaiknya tetap gunakan sendok takaran dalam memberikan obat sirup pada anak.

(Baca juga:Cerita Sudamala dan Erotisme Candi Sukuh)

Tidak selalu demam akan segera turun dengan pemberian obat pereda demam dalam satu-dua kali pemberian. Demam yang amat tinggi dapat mengganggu proses metabolisme di dalam tubuh sehignga diperlukan cara lain yaitu kompres.

Dengan mengompres, diharapkan suhu dingin kompres akan dapat menurunkan suhu yang dibawa oleh aliran darah. Oleh sebab itu, lebih baik bila pengompresan dilakukan di bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah besar, yakni di lipat paha, ketiak, atau leher, bukan di dahi seperti dalam film-film.

Kadang kala mengompres dengan cara ini masih juga belum cukup. Cara paling efektif ialah mengompres seluruh tubuhnya. Tentu tidak praktis membaluri tubuh dengan air di tempat tidur.

(Baca juga:Ini Dia Jam-Jam Berbahaya Untuk Mandi)

Yang lebih efektif, membawanya ke kamar mandi. Membasuh seseorang yang sedang demam tinggi sama sekali tidak berbahaya, asalkan tidak menggunakan air dingin. Membasuh dengan air hangat amat dianjurkan dan hal ini jangan hanya dilakukan satu-dua kali, melainkan dapat berkali-kali.

Biasanya, anak-anak akan amat senang bila dapat bermain air. Maka, tak usah ragu membawanya ke kamar mandi sepanjang ia menginginkannya - dengan pengawasan tentunya.

Sesekali, menggunakan bathtub berisi air hangat untuk mencelup anak yang demam tentu amat berguna. Membasuh dapat dihentikan bila demam terasa berkurang. Menggunakan alkohol sebagai media kompres di rumah sudah tidak lagi dianjurkan.

(Sumber: Intisari)

Artikel Terkait