Penulis
Intisarai-Online.com -Anak Anda sudah bukan balita lagi, tapi masih mengompol?
Ada banyak hal yang mempengaruhi mengapa anak masih suka ngompol. Beberapa kemungkinan yang berhubungan dengan mengompol antara lain:
(Baca juga:Tak Ditemani Ibu Saat Sakit, Anak Putri Keraton Solo: Kraton Itu Istana atau Penjara?)
1. Kapasitas kandungan kemih
Kapasitas kandung kemih yang kecil pada saat tidur dan belum sempurnanya alarm tubuh untuk memberi tanda bahwa kandung kemih sudah penuh. Seiring dengan usia, akan membaik dengan sendirinya.
2. Produksi urine berlebihan saat tidur
Tubuh memproduksi hormon yang mengurangi produksi urine (ADH).
Hormon ini diproduksi lebih banyak di malam hari sehingga BAK pun menjadi lebih jarang di malam hari.
Tetapi ada yang pada usia ini produksi ADH di malam hari belum mencukupi sehingga produksi urine meningkat dan kandung kemihnya penuh.
Bila anak tidak merasa bahwa kandung kemihnya penuh dan tak ada rasa ingin BAK, dengan sendirinya mengompol.
3. Cemas
Takut dimarahi orangtua, lingkungan yang asing, ada anggota keluarga (adik) baru, dapat memicu terjadinya mengompol.
4. Faktor genetik
Jika orangtua ada riwayat mengompol, anak berisiko 80% mengompol.
5. Ada gangguan tidur
Mengompol juga merupakan salah satu tanda dari obstructive sleep apnea, yaitu gangguan bernapas saat tidur.
Gejala utamanya adalah mengorok, saat tidur sempat tidak bernapas, dan siang sangat mengantuk. Setelah kondisi ini diatasi, bisa tak lagi ngompol.
6. Masalah struktural
Sejumlah kecil penyebab mengompol disebabkan oleh masalah di saluran kencing anak.
Adanya sumbatan atau infeksi pada kandung kemih atau uretra dapat menyebabkan kandung kemih kepenuhan dan “bocor”. Spina bifida (sangat jarang) juga menyebabkan mengompol (urine selalu menetas).
(Baca juga:Berani Mengatakan Tidak! 1 dari 10 Kebiasaan Orang yang Punya Mental Sekuat Baja)
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu agar anak tidak mengompol antara lain: