Mengapa Anak Mengompol?

Birgitta Ajeng

Editor

Mengapa Anak Mengompol?
Mengapa Anak Mengompol?

Intisari-Online.com - Dalam bahasa medis, mengompol disebut enuresis dan merujuk pada kebiasaan tidak mampu mengendalikan keluarnya air seni pada anak di atas usia tiga tahun. Kejadiannya lebih sering terjadi pada malam hari, walau bisa juga pada siang hari.

Di kalangan anak-anak yang lebih tua, enuresis seringnya terjadi saat anak bermimpi kencing di toilet. Ia segera terbangun dan mendapatkan ranjangnya basah. Enuresis biasanya terjadi dua sampai lima kali seminggu.

Mengapa anak mengompol? Enuresis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi organ tubuh. Namun, Buku How to Shape Your Kids Better karangan Hari Datt Sharma mengungkapkan, kebanyakan peneliti mengaitkan mengompol dengan sebab-sebab berikut:

1. Salah mendidik anak atau anak kurang terlatih untuk buang air kecil di toilet. Penyebabnya sering karena ibu melindungi anak secara berlebihan dan ibu tidak tahu cara yang benar untuk melatih anak kencing di toilet. Akibatnya anak tidak terampil mengendalikan pengosongan kandung kemihnya.

2. Ketidakmatangan yang terkait atau berakar pada masalah-masalah emosional.

3. Suasana keluarga yang kacau menimbulkan kecemasan yang menekan dan sikap bermusuhan.

4. Kadang-kadang terjadi, seorang anak yang sudah tidak mengompol tahu-tahu mengompol lagi ketika adiknya lahir. Ini lebih disebabkan karena si adik menggantikan dia menjadi pusat perhatian.

5. Anak bisa mengompol lagi kalau ia marah kepada orangtuanya dan ingin menuntut balas.

6. Mengompol juga dianggap sebagai kasus reaksi balas dendam, yang berkaitan dengan sikap ibu yang bawel dan sering menghukum.