Penulis
Intisari-Online.com - Terdapat bukti yang kuat bahwa kurang tidur berkontribusi pada obesitas. Sayang, faktor ini kerap mendapat perhatian yang lebih sedikit dalam upaya menurunkan berat badan dibandingkan diet atau berolahraga. Oleh karenanya banyak ditemukan seseorang yang sudah melakukan diet ataupun berolahraga tidak berhasil menurunkan berat badannya.
Padahal, dalam Canadian Medical Association Journal, beberapa peneliti menuliskan temuan-temuan yang menunjukkan bahwa tidur memiliki pengaruh terhadap berat badan. Semakin banyak tidur, semakin berkurang berat badan, begitu juga sebaliknya.
Para peneliti menekankan sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2010. Secara acak dipilih beberapa orang untuk tidur selama 5,5 jam atau 8,5 jam setiap malam dalam kurun waktu 14 hari. Mereka juga diminta untuk mengurangi asupan kalori harian mereka sebesar 680 kalori.
Hasilnya menunjukkan mereka yang tidur selama 5,5 jam mengalami penurunan berat badan 55 persen lebih kecil dan mengalami kenaikan masa tubuh 60 persen lebih besar dibandingkan mereka yang tidur lebih lama. Dengan kata lain, kurang tidur menjaga jaringan lemak, namun mengurangi masa otot.
Dalam penelitian lainnya, beberapa peneliti mengamati 245 wanita yang sedang menjalani program penurunan berat badan selama enam bulan. Ternyata mereka yang tidur lebih dari tujuh jam semalam dan mereka yang tidur lebih nyenyak mengalami penurunan berat badan hingga 33 persen lebih banyak dibandingkan mereka yang kurang tidur atau tidurnya terganggu.
Melalui analisis lebih luas terhadap 36 penelitian yang melibatkan 635.000 orang di seluruh dunia, para peneliti menemukan mereka yang sudah dewasa dan mengalami gangguan tidur memiliki kecenderungan 50 persen lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur lebih banyak. Pada anak-anak, kecenderungannya lebih besar lagi, yaitu 90 persen.
Sayangnya, penjelasan ilmiah tentang bagaimana kehilangan waktu tidur berpengaruh pada obesitas belum ditemukan. Hanya ada beberapa temuan yang menunjukkan bahwa kurang tidur mempengaruhi bagian otak yang mengendalikan gairah untuk makan. Ada juga penelitian yang menunjukan bahwa kadar hormon leptin, ghrelin, cortisol dan orexin (yang terlibat dalam nafsu makan) terpengaruh saat seseorang kurang tidur. (MyHealtNewsDaily)