Intisari-Online.com – Sebagian orang dapat dengan mudahnya terlelap. Namun, sebagian kecil orang ketika malam tiba, bahkan sudah lewat tengah malam pun, matanya tak juga mau terpejam. Para penderita insomnia ini terkadang terpaksa harus menelan obat tidur demi mendapatkan nikmatnya tidur. Sebenarnya seberapa pentingnya tidur sih?
Mari kita simak beberapa mitos seputar tidur yang sudah dirangkum oleh Menu Sehat berikut ini.
- Gangguan tidur cenderung lebih sering terjadi pada orang tua. Masalahnya tidak persis demikian. Setiap orang dewasa, usia 20 maupun 50 tahun perlu tidur 7 – 9 jam setiap malamnya. Begitu juga dengan orang dewasa yang berusia di atas itu. Tapi, yang terjadi pola tidur mereka berubah karena harus sering terbangun, sementara, jumlah jam tidur mereka umumnya tetap sama. Bukankah mereka acapkali tidur pada siang hari. Di pihak lain, mungkin saja mereka menderita insomnia karena di usia mereka yang lanjut ini mereka kurang melakukan aktivitas fisik di siang hari dan metabolisme tubuh mereka juga sudah melamban.
- Kurang tidur bisa digantikan. Tidak benar! Dalam urusan tidur, kita tidak bisa menabung ataupun berhutang tidur. Kita tetap perlu tidur 7 – 8 jam setiap malamnya.
- Tidur perbuatan yang sia-sia. Prof. William Dement, bapak kedokteran tidur, pernah mengatakan, jika tidur dianggap tidak bermanfaat berarti tidur merupakan kesalahan besar dari proses penciptaan. Menurutnya, tidur tidaklah sia-sia. Lihat saja, saat kurang tidur, tubuh terasa capai, sulit konsentrasi, mudah sakit, dan masih banyak lagi.
- Kurang tidur berkaitan dengan kondisi kesehatan. Benar sekali! Semakin banyak penelitian yang menyatakan adanya hubungan erat antara kurang tidur atau menurunnya kualitas tidur dengan berbagai macam penyakit. Tekanan darah memang bervariasi selama kita tidur. Namun, ketika tidur terganggu akan berisiko menderita penyakit darah tinggi dan kardiovaskuler. Sebuah penelitian menyatakan, tidur yang tidak cukup akan mengganggu kemampuan tubuh menggunakan insulin yang bisa mengarah ke penyakit diabetes. Waktu tidur yang tidak nyenyak menurunkan metabolisme dan menaikkan kadar hormon kortisol yang akan mengakibatkan nafsu makan meningkat serta menurunkan kemampuan pembakaran kalori. Akibatnya, berat badan cenderung naik.
- bersambung -