Kisah Nyata nan Mengerikan Para Bajak Laut: Dari Makanan Busuk Hingga Berburu Harta Bernilai Triliunan Rupiah

Ade Sulaeman

Penulis

Bahkan, 300 tahun kemudian, dongeng-dongeng Long John Silver, Kapten Hook dan Jack Sparrow sama populernya seperti sekarang.

Intisari-Online.com - Bajak laut telah menjadi bagian dari budaya populer sejak pertama kali muncul di laut lepas dengan kekayaan, ketenaran dan kemuliaannya.

Cerita tentang eksplorasi perompak memikat orang-orang dari abad ke-17 dan ke-18.

Bahkan, 300 tahun kemudian, dongeng-dongeng Long John Silver, Kapten Hook dan Jack Sparrow sama populernya seperti sekarang.

Kisah nyata para bajak laut tersebut lebih menakjubkan daripada apa yang terlihat dalam layar lebar.

Baca Juga:Buku Ini Pernah Jadi ‘Medan Pertempuran’ Antara ‘PKI’ dan Pancasila

Baca Juga:Turis Indonesia Dilarang Masuk ke Israel, Siapa yang Dirugikan?

Seseorang yang dikatakan telah menginspirasi dengan apa yang disebut Golden Age of Piracy adalah Kapten Henry Avery yang merupakan legenda.

Seorang pelaut, Avery, seperti banyak pelaut lainnya yang semakin kecewa dengan sistem bekerja.

"Pelaut diperlakukan dengan buruk di atas kapal dagang oleh kapten dan pemilik." Kata Woodart, penulis buku Republik Pirates.

Mereka diberi jatah yang buruk, gaji mereka dicurangi di akhir perjalanan, sering diberi makanan yang busuk dan ditempatkan pada kapal yang sengaja tidak diberi cukup persediaan di kapal.

Baca Juga:Ada Proyek 'Bercinta di Mars,' Bisa Ciptakan Subspesies Baru, Ngeri!

Pada 1694, Avery mengumpulkan orang-orang untuk alasan kebebasan, kekayaan dan kemuliaan, kemudian menyita sebuah kapal sementara kaptennya, Charles Gibson sedang tidur di kamarnya.

Avery menempatkan Gibson di sebuah perahu dayung sebelum berlayar pergi dengan kapal sitaannya dan mengatakan, "Saya seorang pria yag beruntung dan harus mencari keberuntungan saya."

Avery dan krunya berlayar ke Samudera Hindia, menggunakan Madagaskar sebagai basis operasi mereka.

Merekamenyeberang dan mengambil sebuah kapal milik seorang kaisar India.

Baca Juga:Beli Dua Botol Minuman Teh, Sopir Taksi Online Ini Dapat Rp300 Juta

Dalam pelayarannya, Averymengejaruang, permata, emas, perak dan gading yang kira-kira senilai lebih dari $ 200 juta (setara Rp2,7triliun) hari ini.

Averymendapatkan kekayaannya dan setiap anggota krunya menerima setara dengan 20 tahun upah di atas kapal pedagang.

Avery berlayar ke Bahama dan menyuap Gubernur Nassau agar dia mendapatkan kapal yang lebih kecil.

Setelah mendarat di Irlandia, dia mengucapkan selamat tinggal pada kru.

Baca Juga:Seram! 3 Lukisan Terkenal Ini Diklaim Telah Dikutuk dan Dipenuhi Roh Jahat

Kemudian, dia dan penjarahannya hilang ke dalam sejarah dan tak pernah terdengar lagi.

Cerita bajak laut tak berhenti sampai disitu.

David Wilson, seorang akademisi dalam sejarah bajak laut, mengatakan bahwa saat itu pihak berwenang mencoba untuk menyebar cerita tentang nasib buruk bajak laut untuk mencegah maraknya pembajakan.

Upaya pihak berwenang itu juga didukung dengan publikasi cerita tentang nasib-nasib abajk laut yang menemui ajal melalui pembajakan, seperti bajak laut yang tenggelam karena badai atau bajak laut yang dihukum gantung.

Bajak laut wanita mulai muncul dengan nama-nama seperti Mary Read dan Anne Bonny, juga Ching Shih dari Tiongkok.

Ada juga Blackbeard yang merupakan bajak laut paling terkenal yang pernah ada dengan alasan dia mengembangkan citra teror.

Blackbeard menaklukkan lautan melalui rasa takut.

Dia membiarkan jenggotnya tumbuh liar dan panjang, mengenakan pakaian yang dicuri dari bangsawan danmembuat image dirinya seperti lelakiliar dengan pakaian yang sangar dengan persenjataan yang mengerikan.

Artikel Terkait