Tanaman obat ajuvan memiliki tiga fungsi. Pertama, membantu tanaman obat utama atau dalam menangani gejala yang relatif minor (ringan). Berikutnya, mengatasi efek sampingan yang tidak diinginkan atau mengurangi racun dari herbal utama dan herbal lainnya. Terakhir, sebagai oposisi guna mendukung khasiat herbal utama.
Sementara tanaman obat pembantu memiliki dua fungsi dasar, sebagai pembawa ramuan menuju daerah yang sakit dan mengharmonisasikan herbal-herbal dalam suatu formula.
Terakhir, rute meridian, 12 rute aliran dalam tubuh yang hanya dikenal dalam ilmu pengobatan tradisional China ini menjadi jalur masuk dan bekerjanya tanaman obat. Saat pasien terkena hepatitis, misalnya, tanaman obat akan melalui rute meridien hati. Tanaman yang sanggup melaluinya antara lain temulawak.
Begitulah tanaman obat China bekerja. (Intisari Februari 2005)