Find Us On Social Media :

Panas Dingin Herbal China (2)

By K. Tatik Wardayati, Senin, 9 Februari 2015 | 18:45 WIB

Panas Dingin Herbal China (2)

Intisari-Online.com – Manusia selalu berusaha memanfaatkan segala jenis tanaman di sekitarnya menjadi bahan pengobatan. Dalam ilmu pengobatan tradisional China, usaha itu terus berkembang sampai sekarang. Catatannya begitu lengkap dan rinci. Panas dingin herbal China, demikianlah tanaman obat dibagi dalam beberapa beberapa bagian.

--

Masyarakat China kuno membedakan aksi tanaman obat melalui rasanya, yaitu pedas, manis, pahit, dan asin. Para pengobat China juga menemukan, tanaman obat rasa pedas dapat menyebar sekaligus memperlancar aliran energi. Rasa asam dapat mengerutkan dan membuntukan. Rasa manis dapat menguatkan dan mengharmoniskan. Rasa pahit mengeringkan dan menyebabkan diare. Lalu asin dapat melembutkan dan menggerakkan ke bawah.

Pembagian dilakukan pula menurut gerakan, yaitu mendorong ke atas, mendorong ke bawah, mengambang, dan menenggelamkan. Mendorong ke atas berarti tanaman itu memiliki kemampuan mengangkat gejala “turun” seperti prolaps anus, uterus, atau hernia organ-organ dalam lainnya. Mendorong ke bawah artinya dapat menekan gejala naik, seperti kecikutan (hiccups) dan batuk.

Mengambang berarti tanaman obat itu mampu menyebar keluar, seperti menginduksi keluarnya keringat. Menenggelamkan berarti mampu menimbulkan diare dan mengarahkan energi ke bawah. Tanaman obat yagn dapat mendorong ke atas dan mengambang, memiliki fungsi serupa, yakni bergerak ke atas dan keluar. Khasiatnya sebagai peluruh keringat, perangsang muntah, dan meningkatkan energi yang.

Sedangkan tanaman obat yang dapat mendorong ke bawah dan menenggelamkan juga memiliki fungsi serupa, yakni bergerak ke bawah dan ke dalam, berkhasiat menghentikan muntah, menghentikan keluarnya keringat, dan menimbulkan diare.

Pada kasus gangguan kesehatan dengan gejala lebih dari satu, pengobatan dilakukan dengan lebih dari satu tanaman obat atau terapi gabungan. Sebuah ramuan tanaman obat standar terdiri atas tanaman obat utama, tanaman obat penyerta (subjek), tanaman obat ajuvan (asisten), dan tanaman obat pembawa (pembantu).

Tanaman obat utama adalah penanggung jawab utama atas gejala yagn dirasakan penderita. Bila penderita merasakan gejala dingin, tanaman obat utama harus dapat menghangatkan tubuh. Bila penderita memiliki gejala kekurangan pada ginjal, tanaman ini pula yang memperbaikinya.

Banyak ramuan memiliki lebih dari satu herbal utama, karena sebuah gejala sering memiliki dua kondisi dasar yang harus ditangani dengan dua tanaman obat yang berlainan. Misalnya, gejala gallblader dampness-heat. Gejala ini memiliki dua kondisi dasar, yakni gallblader-dampness (lembab) dan gallblader-heat (panas). Setiap tanaman menangani masing-masing kondisi yang berlainan itu.

Tanaman obat penyerta membantu tanaman obat utama dengan dua cara: memperkuat khasiat tanaman obat utama dari sisi lain dan merawat gejala sekundernya.

Contohnya, bila tanaman obat utama dalam ramuan digunakan untuk mengeluarkan peluh, maka tanaman obat penyerta dipilih yang dapat meningkatkan produksi cairan tubuh, guna memperkuat aksi herbal utama. Cairan tubuh yang cukup dapat membantu produksi keringat, yang berarti tanaman obat penyerta, secara tidak langsung, telah membantu tanaman obat utama mencapai tujuannya.

Contoh lain, bila seseorang menderita dua gejala secara bersamaan, yaitu satu gejala utama dan sekunder, maka tanaman obat utama akan berurusan dengan gejala utama, sementara herbal penyerta menangani gejala sekundernya. Seperti tanaman obat utama, sebuah ramuan dapat terdiri atas lebih dari satu tanaman obat penyerta.