Find Us On Social Media :

Misteri Simpanse Belajar Bahasa: Bukan Hanya Manusia Makhluk Cerdas di Bumi

By K. Tatik Wardayati, Senin, 23 Februari 2015 | 19:30 WIB

Misteri Simpanse Belajar Bahasa: Bukan Hanya Manusia Makhluk Cerdas di Bumi

Delapan hari setelah bersama Washoe, Louis mulai berkata dengan isyarat. Tidak lama kemudian ia pun mulai "mengoceh" (dengan bahasa isyarat tentunya) seperti ibu asuhnya.

Proyek penelitian membahasakan simpanse ini menemui banyak hambatan. Dana dan penangkaran simpanse selalu menjadi masalah utama. Beberapa simpanse yang  sudah dapat berbahasa isyarat ada yang malah menjadi binatang percobaan medis lagi. Lebih-lebih saat AIDS jadi perhatian dunia.  Untunglah simpanse kemudian dianggap tidak cocok untuk tes AIDS setelah ratusan simpanse ditulari HIV namun tidak juga berkembang menjadi AIDS. Hanya saja, para simpanse yang telah ditulari HIV itu juga merupakan masalah lagi. Akan dikemanakan mereka?

Ada upaya untuk melepaskan simpanse ke kehidupan bebas di hutan. Namun muncul beberapa kendala.  Simpanse yang telah ditangkap sudah tak terbiasa hidup mandiri.

Pasangan Fouts yang prihatin akan masa depan Washoe dan Loulis lalu membawa keduanya pindah pada tahun 1980 ke Institut Komunikasi Simpanse dan Manusia di Central Washington University di Ellensberg, Washington.

Lima simpanse dewasa yang bisa berbahasa isyarat tinggal di tanah seluas 650m2. Para simpanse, kira-kira bertinggi tubuh lima kaki dengan berat 150 pon kini dilindungi haknya oleh Yayasan Teman-teman  Washoe, sebuah organisasi nirlaba yang bermaksud memelihara kehidupan simpanse. Mereka beruntung, karena tidak perlu bergabung dengan 1.400 saudara mereka yang  tersebar sebagai binatang percobaan di Amerika Serikat, yang menanti kematian di kerangkeng sempit atas nama ilmu pengetahuan.

Eksperimen bahasa oleh kera besar - juga terus dijalankan di Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa mempergunakan ASL, namun ada juga yang mempergunakan variasi kode bahasa yang lain termasuk komputer dan leksigram. Washoe dan keluarganya telah membuktikan, ternyata bukan cuma manusia  makhluk cerdas di bumi. (TXF/Als)

--

Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 1997 dalam rubrik Maya dengan judul asli Andaikata Simpanse Punya Pita Suara.