Intisari-Online.com - Tak sedikit konsumen yang mengeluh, mobilnya boros bahan bakar.
Padahal, menurut “janji” dari produsen, mobil keluaran terbaru itu bakalan irit BBM. Di sini antara konsumen dan produsen seolah tidak ada titik temu.
Bahkan ada konsumen yang komplain kepada produsen hingga berujung ke pengadilan. Nah, kalau sudah begini, sesungguhnya siapa yang salah?
(Baca juga:Ilmuwan Berencana Ganti Semua Bahan Bakar Fosil dengan Nuklir pada 2030)
Irit atau tidaknya konsumsi BBM sebenarnya ditentukan dari perilaku pengendara mobil itu sendiri. Kita juga bisa belajar untuk mengonsumsi BBM di kendaraan kita secara efisien asalkan mau memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Perhatikan putaran mesin. Jagalah putaran mesin di rentang torsi maksimumnya, yakni 2.500-3.000 rpm. Perpindahan gigi sebaiknya dilakukan pada kisaran putaran ini.
- Perhatikan pemakaian fitur kendaraan. Berbagai fitur dan fasilitas di dalam mobil juga membuat bbm terkuras. Data dari Auto Bild Indonesia menyebutkan, AC memboroskan konsumsi bbm 0,007 km/liter, sistem audio 0,002 km/liter, dan lampu kabut 0,002 km/liter.
- Perhatikan tekanan angin dan sudut keselarasan roda. Atur tekanan angin sesuai buku petunjuk kendaraan. Lakukan balancing dan spooring untuk menjaga sudut keselarasan roda setidaknya 6 bulan sekali (sekitar 5.000 km)
- Perhatikan bahan bakar yang sesuai. Gunakan bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin mobil Anda. Perhatikan angka oktan pada bensin, atau cetane pada bahan bakar untuk diesel.
- Perhatikan akselerasi dan pengereman. Sebaiknya jangan melakukan akselerasi dan pengereman mendadak. Keduanya dapat menyebabkan konsumsi BBM menjadi berlebih. Melajulah secara konstan dan selalu menjaga jarak untuk memberi ruang saat pengereman.
(Baca juga: Rendang Sehat Tanpa Santan Cocok Buat Saat Puasa Sekaligus Lebaran, Bagaimana Cara Membuatnya?)