Find Us On Social Media :

Dedaunan Pemberi Keharuman (bag. 1)

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 November 2011 | 20:15 WIB

Dedaunan Pemberi Keharuman (bag. 1)

Intisari-Online.com – Saat makan, kita bukan sekadar merasakan makanan di mulut saja tetapi mata dan hidung pun berperan. Sajian yang ditata rapi tentunya akan sedap dipandang, apalagi bau yang sedap yang pastinya akan menggugah selera makan kita.

Nah, ternyata ada dedaunan yang memberikan keharuman pada masakan kita agar bisa menggugah selera makan bagi yang membauinya. Berikut ini adalah dedaunan yang dimaksud.

Pandan (Pandanus amaryllifolius ROXB)

Daun pandang berwarna hijau, panjangnya antara 30 – 80 cm, lebarnya hanya antara 3 – 4,5 cm. Ujungnya lancip berduri halus. Daun tanaman perdu ini harum kalau disobek atau dimasak. Karena itu untuk membedakannya dengan pandan-pandan lain, tanaman ini disebut pandan wangi. Selain dipakai dalam makanan, daun pandan wangi pun dipakai sebagai salah satu bahan bunga rampai.

Simpanlah daun pandan dalam kantung plastik di lemari es, agar lebih awet.

Seledri (Apium graveolens L.)

 

Seledri tidak bisa ketinggalan dari masakan sop dan soto karena menghilangkan rasa amis disamping baunya yang sedap. Daun majemuknya berujung runcing dan tepinya bergerigi. Tangkainya tidak berkayu. Baik tangkai maupun daunnya berbau harum kalau diiris atau dimasukkan ke dalam masakan.

Selain seledri yang kita pakai sehari-hari, ada juga seledri bertangkai besar, yang biasanya dijual di pasar swalayan. Seledri besar ini baunya tidak sekeras seledri kecil dan lebih bersifat sayur daripada pengharum masakan.

Minum jus seledri segar dianggap bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam usaha menyuburkan rambut dan anak kecil, kaum ibu sering dianjurkan mengulaskan air lumatan seledri ke kulit kepala anaknya.

Bungkus seledri dengan kertas, masukkan ke kantung plastik dan simpan di lemari es.

Daun bawang (Allium fistolosum Linn.)

Daun bawang hampir tidak pernah absen dari dapur kita sehari-hari. Selain mengharumkan juga menghilangkan rasa amis dan memberi rasa sedap pada masakan. Pangkal daun bawang berwarna putih, tetapi daunnya hijau, berbentuk seperti tabung panjang dan ujungnya lancip.

Daun bawang ada yang besar, ada yang kecil. Yang kecil sering disebut sebagai daun bawang cung dan irisannya dipakai sebagai taburan dalam keadaan mentah.

Supaya awet disimpan, pilihlah daun bawang yang masih berakar. Bungkus dengan kertas, masukkan ke kantung plastik, simpan di lemari es.

Salam (Eugenia polyantha Wight)

Daun salam berwarna hijau, lonjong, berujung lancip. Selain dijadikan pengharum masakan, daun salam dianggap berkhasiat untuk menurunkan kadar gula dalam darah, meredakan sakit lambung, dan menghentikan diare. Untuk masakan, biasanya cuma dibutuhkan beberapa helai daun salam tetapi untuk obat dibutuhkan ± 20 helai yang direbus dengan 2 gelas air sampai airnya berkurang menjadi 1 gelas.

Daun jeruk purut (Citrus hystrix DC.)

Buah jeruk purut yang sebesar telur itu kulitnya berbenjol-benjol. Kulit buahnya tebal, berbau harum kalau diparut. Memarutnya jangan sampai kena bagian yang putih karena akan terasa pahit.

Sebenarnya yang lebih sering dipakai sebagai pengharum makanan adalah daunnya. Daun hijau tua itu terdiri atas dua bagian yang hampir sama besar. Supaya aromanya “keluar”, saat memasak tulang daunnya dibuang sebelum dimasukkan ke masakan.