Penulis
Intisari-Online.com - Tidak ada orang yang mau mengalami depresi. Namun, terkadang seseorang tidak dapat menghindarinya. Untuk itu, beberapa upaya dilakukan untuk dapat menghilangkan, atau setidaknya meredakannya. Nah, sebuah penelitian terbaru menambah daftar cara mengatasi depresi karena berhasil menemukan bahwa asupan vitamin D yang mencukupi dapat membantu mengurangi tingkat depresi seseorang.
Penelitian yang dipaparkan pada The Endocrine Society's 94th Annual Meeting di Amerika Serikat ini dilakukan pada tiga orang wanita. Mereka berusia 42 hingga 66 tahun dan semuanya mengonsumsi antidepresan. Para wanita ini juga sedang menjalani perawatan untuk diabetes tipe 2 (suatu kondisi yang disebabkan kelenjar tiroid yang kurang aktif) yang mereka idap.
Mereka juga berada dalam kondisi kekurangan vitamin D, dengan kisaran tingkat kandungan hanya 8,9 hingga 14,5 nanogram per milimeter darah (ng/mL). The Endocrine Society sendiri menentukan seseorang mengalami kekurangan vitamin D bila kandungannya kurang dari 21 ng/mL. Sebagai perbandingan kondisi normalnya berada di atas 30 ng/mL.
Setelah menjalani terapi vitamin D selama delapan hingga 12 minggu, wanita-wanita ini mengalami kenaikan kandungan vintamin D menjadi 32 hingga 38 ng/mL. Nah, yang menarik, ternyata para wanita ini juga dilaporkan mengalami penurunan tingkat depresi. Seorang wanita mengalami penurunan status depresi dari depresi berat menjadi depresi ringan. Wanita lainnya dilaporkan mengalami gejala depresi yang lebih sedikit dibanding sebelum diberi terapi vitamin D.
Menurut Sonal Pathak dari Bay Health Endocrinology di Inggris, terdapat hubungan saling mempengaruhi antara depresi dan vitamin D. “Seseorang yang mengalami depresi berisiko mengalami kekurangan vitamin D dikarenakan dia lebih banyak diam di rumah, jarang berolahraga dan kerap mengonsumsi makanan yang tidak sehat,” Pathak menambahkan.
Sedangkan menurut Michael Holick, MD, Ph.D, seseorang sangat mungkin merasa lebih baik setelah dia diberi asupan vitamin D dikarenakan “Salah satu dampak dari vitamin D adalah meningkatkan jumlah serotonin di otak,” tambah direktur dari Vitamin D, Skin, and Bone Research Lab at Boston University, Amerika Serikat ini. Serotonin sendiri merupakan zat yang banyak terkandung dalam obat antidepresan.
Vitamin yang dikenal sebagai vitamin sinar matahari ini memang sangat berpengaruh bagi tubuh. Selain dapat mempengaruhi tingkat depresi, kekurangn vitamin D dapat menyebabkan kerusakan hati, diabetes dan dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan kanker. Jadi, jangan ragu untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, agar tubuh banyak memproduksi vitamin D. (WebMD)