Find Us On Social Media :

Kisah Kapal Yang Sial (1)

By Nur Resti Agtadwimawanti, Rabu, 28 November 2012 | 14:15 WIB

Kisah Kapal Yang Sial (1)

Pukul 15.00, kedua kapal itu tinggal 370 m jaraknya. Beberapa sinyal dikirim, tak satu pun jawaban diberikan oleh kapal temuannya. Kapten lalu mengutus Oliver Deveau bersama Wright dan Johnson untuk menyelidiki. Namun hanya Oliver dan Wright yang naik kapal, sementara Johnson tinggal di sekoci. Layar utama ditemukan di haluan, tapi bagian-bagian layar yang lain dan layar depan tali-temalinya tampak kacau balau. Beberapa malah terputus-putus dan sebagian tercantol di sisi kapal. Dapur tergenang air setinggi 30 cm. Ada sedikit persediaan makanan untuk enam bulan tapi telah membusuk. Sementara air segar tersedia cukup banyak.

Barang-barang yang hilang dari kapal adalah kronometer, sekstan, buku navigasi, dan sekoci yang diikat di palka utama. Sepotong pipa di sepanjang sisi kapal telah dilepas untuk meluncurkan perahu kecil itu. Ini mungkin jawabannya, para panumpang sengaja meninggalkan kapal. Tapi apa alasan seorang pelaut senior macam Benjamin Briggs meninggalkan kapal besar yang laik laut, memindahkan anak-istri dan ketujuh awak kapal ke sekoci sempit yang tidak stabil?

Hanya dua hari perbaikan, Mary pun siap dibawa ke pelabuhan terdekat untuk diserahkan pada pihak berwajib. Dei Gratia tiba di Gibraltar tanggal 12 Desember, sedangkan Mary keesokan paginya. Setelah dua jam  membuang sauh, Mary Celeste dinyatakan ditahan Thomas J. Vecchio dari pengadilan di lingkungan Angkatan Laut Inggris.

Bagaimana kisah selanjutnya? Simak di sini. (Intisari)