Find Us On Social Media :

Maju? Ke depan. Mundur? Ke belakang. Keluar dan Ke Luar

By J.B. Satrio Nugroho, Kamis, 24 Januari 2013 | 08:00 WIB

Keluar dan Ke Luar

Untuk mengetahui bentuk mana yang akan dipakai, yang harus dilihat adalah posisi dalam kalimat. Kalau sebagai predikat, maka dipakai “keluar”. Kalau sebagai keterangan tujuan, maka dipakai “ke luar”. Khusus di bentuk kedua, artinya di dalam kalimat tersebut ada kata lain yang berfungsi sebagai predikat. Misalnya:

Para demonstran dari ruang sidang.

Para demonstran ruang sidang.

Karena beda fungsi, tentu saja penggunaan kedua bentuk ini tidak bisa saling menggantikan. Namun, bagaimana kalau ditulis secara beriringan, misalnya: “Ibu keluar ke luar?” Secara aturan kalimat tersebut benar, tapi secara makna, ada perulangan sehingga membuat kalimat tersebut tidak efektif. Sama seperti kalimat, “Siswa yang tidak membawa topi, harap maju ke depan”, atau “Tamu yang membawa undangan silakan masuk ke dalam.”