Find Us On Social Media :

Ngabuburit Muslim Minoritas di Prancis: Kenikmatan Selepas Berpuasa 17-18 Jam

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Juni 2015 | 17:00 WIB

Ngabuburit Muslim Minoritas di Prancis: Kenikmatan Selepas Berpuasa 17-18 Jam

Jika imam salah atau lupa saat membaca, maka jamaah dapat meluruskan dan membetul-kannya. Tapi seingat Rahmad, sang imam hanya beberapa kali lupa.

Seandainya Imam kebetulan lupa, terdengar koor suara dari jamaah untuk membetulkan kesalahan sang imam. Sebuah miniatur demokrasi yang indah, di mana umat yang dipimpin mengoreksi kealpaan dari pemimpinnya. Pemimpin pun menerima masukan dan koreksi umatnya.

Seperti juga di Tanah Air, di masjid ini juga tersedia makanan untuk takjil seperti roti khas Prancis, kurma, pizza, anggur, kue dan beberapa roti tawar. Makanan gratisan ini tampaknya disediakan oleh kaum dermawan yang rutin mengirimkannya.

Makanan disediakan dalam beberapa meja yang terpisah untuk jamaah laki dan jamaah perempuan.

Karena tersedia cukup banyak, kadang makanan tersebut masih tersisa hingga selesai tarawih. Beberapa kali Rahmad juga mengambil roti tawar, kurma atau anggur. Itulah secuplik suasana Ramadhan di Prancis. Meski jauh dari Tanah Air ditambah dengan godaan karena musim panas, tidak menghalangi Rahmad dan keluarganya untuk berpuasa.