Find Us On Social Media :

Ngabuburit Muslim Minoritas di Prancis: Kenikmatan Selepas Berpuasa 17-18 Jam

By Moh Habib Asyhad, Senin, 29 Juni 2015 | 17:00 WIB

Ngabuburit Muslim Minoritas di Prancis: Kenikmatan Selepas Berpuasa 17-18 Jam

Intisari-Online.com - Puasa di Prancis tahun 2012 (juga 2013 ini) bertepatan dengan musim panas. Siangnya lebih panjang dibanding malam. Walhasil, waktu berpuasa juga sangat panjang, yakni 17 – 18 jam.

Imsyak pukul 04.30 sementara magrib pukul 21.30. Suhu udara juga mencapai angka di atas 35 – 36°C. Beberapa kali suhu mencapai 40°C. Sangat panas dan perlu perjuangan ekstra untuk berpuasa di musim panas ini.

Rahmad Hidayat, dosen jurusan sosiologi Universitas Negeri Jakarta yang saat itu tinggal di Perancis, bersyukur karena sudah memiliki pengalaman berpuasa tahun sebelumnya, sehingga tidak terlalu kaget.

Meski puasa jauh dari Tanah Air, namun tidak mengurangi kekhusukan dan kenikmatannya. Memang tidak ada suara azan bersahutan mengabarkan jam berbuka puasa di seantero masjid.

Tak ada juga warga yang membangunkan sahur. Semua dilakukan mandiri oleh warga yang berpuasa. Aktivitas warga Prancis lainnya berjalan seperti biasa.

Di sekitar apartemen Rahmad, terdapat dua masjid yang menyelenggarakan salat tarawih. Jadwalnya mulai pukul 22.45 hingga pukul 00.30. Salat tarawih dilaksanakan 11 rakaat yang terdiri empat kali salam, dan dua kali salam untuk salat witir.

Ibadah tarawih di masjid Al Othmanne dilaksanakan sebanyak 11 rakaat dengan setiap dua rakaat 1 kali salam. Imamnya membacakan semua isi Alquran selama berlangsungnya ramadhan.

Suaranya sangat bagus. Tajwidnya sangat sempurna. Dia seorang hafidz (penghafal Alquran). Dia juga yang menjadi imam salat lima waktu sehari-hari. Rahmad memperkirakan usianya sekitar 35 tahun dan berasal dari Aljazair.

Karena imam membacakan surat yang sangat panjang selama berlangsungnya tarawih, ditambah musim panas, tak heran jika setiap jamaah masjid berbekal air minum. Bahkan tak sedikit yang membawa botol 1,5 l, lengkap dengan gelas plastik.

Setiap selesai dua rakaat, mereka minum. Bahkan saling berbagi minum kepada yang tidak membawa.

Makanan berlimpah

Selama salat tarawih berlangsung, banyak juga jamaah yang ikut membaca surat yang dibacakan oleh imam. Caranya, selesai imam membacakan surat Al Fatihah, jamaah langsung membaca Alquran untuk mengikuti bacaan surat yang dibacakan imam.