Find Us On Social Media :

Bukan Antisosial, Orang Introvert Lebih Menyukai Persahabatan yang Mendalam dan Bermakna

By Tatik Ariyani, Rabu, 30 Mei 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com - Ketika mendengar kata "introvert", apa yang ada dibenak Anda?

Mungkin sebagian besar orang membayangkan seseorang yang pendiam, suka menghabiskan waktu sendirian, atau menghindari situasi sosial atau anti sosial.

Tetapi, introvert tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak saseorang menghabiskan waktu bersama orang lain.

Bahkan, introvert memiliki persahabatan yang paling dalam dan paling bermakna.

Doktor psikologi Perpetua Neo mengatakan bahwa dalam hal kimia otak introvert dan ekstrovet.

Introvert memiliki ambang sensitivitas dopamin yang lebih rendah daripada ekstrovert.

Baca Juga: Hunian Makin Mahal! Arsitek Ini Sulap Pipa di Film Doraemon Jadi Tempat Tinggal Layak Huni, Mirip Hotel

Dopamin adalah zat kimia yang terkait dengan manfaat karena itu membuat kita merasa baik.

Semakin rendah ambang dopamin, semakin mudah seseorang terangsang.

"Sebagai seorang introvert, Anda lebih bersemangat dengan menghabiskan waktu sendirian, atau dalam kelompok kecil yang Anda percayai," kata Neo.

"Jadi ketika Anda berada di lingkungan sosial yang sangat merangsang, apa yang terjadi adalah sementara ekstrover semakin bersinar dan magnetis, introvert mulai menyusut dan menyusut."

Jalur yang diambil oleh otak introvert ketika mereka berada dalam konteks sosial berbeda disebut Long Acetylcholine Pathway yang berarti bahwa stimulus melewati banyak bagian otak yang berbeda.

Baca Juga: Digilai Banyak Fans, Siapa Sangka 8 Selebritas Dunia Ini Dulunya Dibilang 'Jelek'

Salah satunya adalah korteks insular frontal kanan, bagian otak yang mencatat kesalahan.

Introvert memperhatikan segala macam detail, yang membuat mereka sadar akan kesalahan yang mereka buat.

Seorang introvert memiliki pikiran yang sibuk memikirkan apa yang akan terjadi.

Sementara ekstrover dapat segera merespon dan bereaksi terhadap lingkungan, introvert tidak dapat karena begitu banyak yang terjadi di kepala mereka.

Itu sebabnya introvert rentan untuk menjadi sedikit lebih cemas dalam konteks sosial, atau apa yang orang-orang sebut lebih 'neurotik'.

Karena itu, introvert perlu menghabiskan waktu sendirian untuk menarik dan mengisi ulang, yang dikenal sebagai 'peralihan introvert' mereka.

Menghabiskan waktu mengisi ulang dengan duduk di rumah, membersihkaan rumah, menonton film, atau membaca buku membuat jalur acetylcholine masuk yang dapat menenangkan tubuh dan membuat bahagia.

Introvert tidak ada hubungannya dengan seberapa pemalu atau cemas seseorang.

Baca Juga: Pangeran William Sudah Langgar Tradisi Sejak Lahir, Tapi Tetap Saja Jadi yang Terpopuler

Kecemasan sosial adalah merasa takut dan perlu menghindari situasi sosial karena seseorang sangat takut dengan bagaimana dia akan tampil.

Yang bisa terjadi adalah seseorang ekstrover dan dia memiliki kecemasan sosial, pemalu atau sangat canggung secara sosial.

Perbedaannya, seorang introvert akan cenderung mengisi ulang sendiri, sedangkan ekstovert membutuhkan lingkungan yang sibuk dan situasi sibuk untuk mengisi ulang.

Introvert juga melakukan interaksi sosial hanya saja punya cara yang berbeda.

Jika ekstrover mungkin ingin bertemu 50 orang dan berbicara dengan sebanyak mungkin orang, introvert hanya ingin mengenal dua orang baru untuk menumbuhkan hubungan yang mendalam.

Hal itu juga yang menjadi salah satu alasan introvert sering membenci obrolan ringan.

Menjadi introvert bukanlah sebuah kesalahan, itu hanya cara hidup yang berbeda dengan orang lain.

Di mana pun seseorang berada, yang paling penting adalah belajar bagaimana menggunakan perbedaan untuk meraih keuntungan.

Baca Juga: Konflik Laut China Selatan: Filipina Ancam Perangi China, Perlukah Indonesia Meniru?