Find Us On Social Media :

Zulia Mahendra, Putra Amzori yang Bertahun-tahun Membenci Negara dan Upayanya Menghapus Sisa-sisa Balas Dendam Kematian Ayahnya

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 28 Mei 2018 | 17:15 WIB

Sebab, kata Hendra, anak muncul para pendendam baru saat ia membalas dengan pengrusakan dan pembunuhan.

Diakui Hendra, ia masih sangat menghormati langkah sang ayah. Tapi, ia juga tak merasa bersalah mengambil jalan hidup yang bertolak dengan hal-hal yang diperjuangkan ayahnya ketika itu.

Insyaallah. Saya mendukung langkah bapak dulu. Dan insya Allah, bapak juga mendukung langkah saya (sekarang),” katanya.

Baca juga: Sebelum Anda Berpendapat Soal UU Antiterorisme, Baca Dulu Pasal-pasal Terpentingnya Berikut Ini

Bukti telah berubahnya Hendra dari seorang pendendam menjadi hormat pada negara dibuktikan dengan kesediaannya menjadi pengibar bendera merah-putih dalam upacara HUT ke-72 RI di sekitar kantor Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), di Lamongan, 17 Agustus 2017 lalu.

Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017).

Zuli Mahendra, anak terpidana mati bom Bali satu, Amrozi (paling kiri) saat menjadi petugas pengibar bendera setelah sepuluh tahun tak sudi hormat bendera sejak orang tuanya dieksekusi mati, Kamis (17/8/2017). (Surya/hanif manshuri).

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jabar, selengkapnya di sini