Jangan Jijik, Ini Bukan Kotoran Manusia kok tapi Makhluk Ciptaan Tuhan yang Sudah Ada Sejak 470 Juta Tahun yang Lalu

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Sekelompok peneliti menemukan gumpalan mirip otak, sebagian lagi menyebutnya mirip kotoran manusia, di sebuah laguna buatan.

Intisari-Online.com -Sebuah penemuan besar telah terjadi.

Sekelompok peneliti menemukan gumpalan mirip otak, sebagian lagi menyebutnya mirip kotoran manusia, di sebuah laguna buatan (kumpulan air asin yang terpisah dari laut) di Kanada.

Warna gumpalan itu hijau kekuning-kuningan, berlendir, lengket, dan permukaannya licin.

Jika kita memegangnya, di tangan rasanya seperti memegang sebuah bola basket atau agar-agar raksasa.

Tapi jangan merasa jijik dulu.

Baca juga:Menjijikkan, Wanita Ini Marah-marah dan BAB Sembarangan, Setelah Itu Melempari Karyawan dengan Kotorannya!

Gumpalan hijau berlendir itu bukan otak, apalagi kotoran manusia. Itu adalah Pectinatella magnifica.

Pectinatella magnifica adalah ribuan organisme yang terikat bersama menjadi kolektif yang bertumpu atau mengapung di waduk air tawar, menyaring plankton, dan sumber nutrisi lainnya dari air.

Ia pertama kali ditemukan secara tak terduga selama ekspedisi biologi Bioblitz menjelang akhir 2017 lalu di Stanley Park’s Laguna Lost di Vancouver.

“Ia (gumpalan itu) baru berusia tiga hari,” ucap Kathleen Stormont dari Stanley Park Ecology Society (SPES) dilansir dari Sciencealert.com.

“Mereka memiliki silsilah kuno yang tidak berubah selama ratusan ribu tahun.”

Sebuah catatan menunjukkan, hewan lumut ini termasuk hewan laut purba. Karena hidup sudah ada sejak 470 juta tahun yang lalu.

Namun penampilannya tidak sekotor, berlendir, dan lembab seperti yang baru ditemukan ini.

Ia kotor karena berada di habitat yang buruk. Jika ia disaring dan dicuci bersih, penampakannya tidak akan seektrim ini.

Baca juga:Tak Sadar, Ternyata Ada Makhluk yang Hidup di Wajah Kita, Masih Kerabat Dekat dengan Laba-laba dan Kutu

Kita juga tidak perlu khawatir.

Walau bentuknya menyeramkan, mereka bukanlah ancaman untuk kita. Anggap saja mereka seperti plankton atau alga.

Penampilannya yang lembab dan mirip otak hanyalah mekanisme mereka untuk bertahan hidup dari pemangsa.

Artikel Terkait