Namun walaupun begitu pengoperasian pesawat tetap dari TNI AU.
Sampai saat ini proses pembelian A 400 M sampai dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antar kedua belah pihak.
Rencananya Indonesia akan membeli dua unit terlebih dahulu sebelum tiga unit menyusul kemudian.
"MoU-nya sudah ditandatangani, namun kita masih menunggu Indonesia menandatangani kontrak (pembelian)," kata juru bicara Airbus seperti dilansir dari Kompas Tekno, Senin (21/5/2018) di Jakarta.
Sekedar diketahui MoU ini sifatnya tidak mengikat dan pembelian masih bisa dibatalkan.
Akan tetapi jika kontrak pembelian sudah ditandatangani oleh pihak bersangkutan maka wajib dibeli.
Baca juga: Bagi Pangeran Harry, Putri Diana adalah Orangtua Ternakal, Sekaligus Ibu Terbaik di Dunia
"Jika kontraknya ditandatangani sekarang, kami bisa mengirimkan dalam waktu 2,5 hingga 3 tahun, namun itu dikembalikan lagi bagaimana permintaan pembeli," tambahnya.
Bukan hanya dari PT.PPI dan TNI AU, Pelita Air juga terlibat dalam proses pembelian ini.
A 400 M ialah pesawat angkut militer bermesin empat turboprop.
Pembuatan A 400 M sendiri melibatkan tujuh negara dalam skema pembiayaannya.
Diluar negara-negara Uni Eropa pengguna A 400 M adalah Malaysia.(Seto Aji/Grid)
Artikel ini sudah tayang di Grid.id dengan judul "Astaga, Indonesia Berencana Beli Pesawat Canggih Seharga 2,3 Triliun Per Unitnya Hanya Untuk Angkut Sembako".
Baca juga: Cinta Terbesar Putri Diana Bukan Pangeran Charles, Tapi Justru Pria Sederhana Ini