Find Us On Social Media :

Vetsin untuk Virus Tanaman Buah, Pasir Buat Tikus

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 29 Mei 2018 | 08:30 WIB

Intisari-Online.com –Tiga tahun lalu, suami saya pernah kesal lantaran pohon jambu kesayangannya habis terserang hama daun yang kami sebut dengan virus.

Daun tanaman buah itu banyak "ditumbuhi" serbuk putih. Ujungnya tergulung dan kalau dibuka di dalamnya ada semacam ulat kecil. Banyak juga ulat yang menggelayut di bawah daun.

Selain tidak sedap dipandang, kondisi ini juga mempengaruhi produksi buah.

Untuk mengatasinya, suami saya pernah menyemprot dedaunan pohon itu dengan cairan antivirus. Hasilnya memang membuat seluruh daun bersih.

Namun, tak lama kemudian virus menyerang kembali. Saking kesalnya, suami saya pun memangkas habis seluruh daun pohon jambu itu.

Baca juga: Nyata, Di Lamongan ada Pohon Unik Mirip Pohon dalam Hutan Terlarang di Film Harry Potter

Enam bulan kemudian daunnya tumbuh kembali. Tapi lagi-lagi Sang Virus hadir lagi.

Suami saya masih belum patah semangat. Setiap dua minggu ia menyemprotkan cairan antivirus secara merata.

Sampai satu setengah tahun berjalan, pengganggu daun yang menjengkelkan itu memang tidak muncul.

Tapi, tanda-tanda berbuah tak kunjung datang. Untuk urusan satu ini suami saya mendatangi teman akrabnya ketika masih sekolah di SMA.

Maklumlah, ia mendapatkan pohon kesayangan ini dari temannya itu. Nah, dari dialah suami saya mendapat "resep" jitu supaya pohon jambunya berbuah lagi.

Baca juga: Tak Selamanya Kebaikan Itu Berbuah Kebaikan, 7 Orang Ini Justru Menyesal Setelah Berbuat Baik

"Resep" itu menganjurkan agar suami saya mengangkat sebagian tanah di sekitar pohon membentuk galian, menaburi vetsin (MSG, monosodium glutamat) di lubang galian itu, menguruk kembali dengan tanah, lalu menyiramnya.

Segera suami saya membeli 0,25 kg vetsin dan mempraktikkan cara yang disarankan temannya.

Ternyata betul, empat bulan kemudian pohon jambu sudah berbunga dan menghasilkan calon buah. Kabahagiaan sempat kami rasakan ketika kami kembali menikmati hasilnya.

Namun, setelah itu muncul masalah baru. Tanah di dasar pohon dijadikan tempat berteduh dan berbiak tikus got. Tanah itu jadi berlubang.

Untuk menghentikan "akuisisi" atas tanah itu sekaligus mencegah perusakan terhadap akar pohon, suami saya menutupnya dengan tanah dan pasir.

Baca juga: Boleh Sedikit Oportunis Asal Berbuah Manis

Tapi upaya ini tidak mempan karena kawanan tikus merusak kembali urukan tersebut. Upaya berikutnya dilakukan.

Kali ini, suami saya menutup lubang dengan pasir laut dari Pantai Anyer, sisa mainan anak kami.

Hasilnya ternyata mengejutkan. Setelah dua bulan berjalan, kawanan tikus tak nongol lagi. Tanah tempat pohon jambu kami tetap rapi.

Rupanya, tikus jorok itu takut pada pasir laut. Mungkin lantaran butirannya kasar dan mengandung garam, sehingga bila terkena mata saat menggali, tikus merasa tidak nyaman.

Sekarang, pohon jambu kesayangan kami terbebas dari virus daun dan hama tikus. Sudah lebih dari lima kali kami memanen buahnya.

Selain kami konsumsi sendiri, jambu hasil panen juga kami bagikan ke saudara dekat dan tetangga.

Untuk membuat pohon tetap sehat dan berbuah terus, suami saya selalu memupuk menggunakan vetsin. Pemupukan ini dilakukan enam bulan sekali.

Selain lingkungan rumah menjadi teduh, kami pun bisa merasakan buah hasil panen sendiri. Tak cuma dimakan sebagai buah tunggal, tetapi juga dijadikan bahan rujak. Waduuuh ….nikmat deh! (Ida Dyah Ratnaningsih – Intisari Juli 2007)

Baca juga: Makan Tikus Hidup untuk Bertahan, Berikut Lima Kengerian Rezim Khmer Merah Kamboja