Find Us On Social Media :

Arkeolog Temukan Harta Karun Senilai Rp241 Triliun dari Bangkai Kapal

By Adrie Saputra, Kamis, 24 Mei 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Harta karun ini merupakan temuan dari bangkai kapal yang berisi harta yang paling berharga yang tenggelam dan hilang di laut.

Dinamakan San Jose, galleon (kapal perang) Spanyol abad ke-18, ditemukan tiga tahun lalu di lepas pantai Kolombia.

Sekarang telah muncul rincian terbaru tentang penemuan bangkai kapal yang berisi harta senilai 17 miliar dollar AS (Rp241 triliun).

Menurut Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), San Jose ditemukan oleh kapal selam robot canggih bawah laut.

Baca juga: Viral Donat Indomie Goreng di Autralia: Rupanya Kreasi Indomie Bermacam-macam, Termasuk Es Krim

REMUS 6000 adalah kapal selam yang juga berhasil membantu menemukan reruntuhan pesawat Air France 447 pada tahun 2011.

Robot menggunakan sonar untuk menemukan San Jose di kedalaman lebih dari 2.000 kaki (600 meter) di bawah air.

Lokasi dari kapal karam tersebut saat ini tetap menjadi rahasia karena sengketa hukum mengenai siapa yang berhak memiliki kekayaan harta kapal.

Kapal perang '62-gun', tiga kapal jatuh pada 8 Juni 1708, dengan 600 orang di dalamnya yang juga memuat harta berupa emas, perak, dan zamrud selama pertempuran dengan kapal-kapal Inggris dalam Perang Suksesi Spanyol.

Kapal itu ditemukan tenggelam di lepas pantai Baru yang sekarang Kolombia, dekat Kepulauan Rosario.

Baca juga: Meski RUU Terorisme Masih Dibahas, TNI Dipastikan Sudah 'Turun Gunung' Berantas Terorisme

Kapal ditemukan pada tahun 2015 oleh tim ahli internasional, Angkatan Laut Kolombia dan lembaga arkeologi negara.

"Kami telah menahan ini karena menghormati pemerintah Kolombia," kata Rob Munier, wakil presiden WHOI untuk fasilitas dan operasi laut.

Harta karun telah membuat 'pertempuran' hukum antara negara dan perusahaan swasta.

Beberapa minggu yang lalu, UNESCO, badan kebudayaan PBB, meminta Kolombia untuk tidak secara komersial mengeksploitasi bangkai kapal, yang lokasi tepatnya tetap menjadi rahasia negara.

WHOI yang berbasis di Massachusetts diundang untuk bergabung dengan pencarian karena keahliannya yang diakui dalam eksplorasi air dalam.

Detail baru tentang penemuan San Jose ini dirilis pada hari Senin dengan izin dari lembaga yang terlibat dalam pencarian, termasuk pemerintah Kolombia.

"Reruntuhan itu sebagian tertutup sedimen, tetapi dengan gambar kamera yang lebih rendah, kami dapat melihat detail baru di reruntuhan dan resolusinya cukup bagus untuk melihat ukiran dekoratif pada meriam," kata insinyur WHOI dan pemimpin ekspedisi Mike Purcell.

"Ini momen yang luar biasa."

Kembali pada tahun 2015, gambar sonar mengungkapkan meriam perunggu yang dibuat khusus untuk kapal, senjata, keramik dan artefak lainnya.

Mr Santos, presiden Kolombia, mengatakan itu adalah penemuan dari warisan yang tenggelam dalam sejarah umat manusia yang terbesar.

San Jose adalah harta karun yang terkena sengketa hukum antara Kolombia dan Sea Search Armada (SSA), perusahaan penyelamatan yang berbasis di AS.

Perusahaan dan pemerintah setuju untuk membagi setiap hasil dari reruntuhan, tetapi pemerintah kemudian mengatakan semua harta akan menjadi milik Kolombia.

Tidak jelas berapa banyak bangkai kapal yang tersisa dan apakah akan diangkut ke daratan. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Baca juga: 'Putri Pemberontak', Inilah 11 Aturan Kerajaan yang Dilanggar Lady Diana