Find Us On Social Media :

Bocah 17 Tahun Ini Menembaki Guru dan Siswa di SMA Texas, 10 Orang Tewas Akibat Insiden Brutal Tersebut

By Adrie Saputra, Minggu, 20 Mei 2018 | 19:45 WIB

Program ini dijalankan oleh departemen negara bagian AS dan dibentuk setelah serangan 11 September 2001 untuk membawa siswa dari negara-negara mayoritas Muslim ke AS pada pertukaran budaya.

Seorang atlet profesional dari negara bagian, JJ Watt, dari tim Houston Texans NFL menawarkan untuk membayar biaya pemakaman para korban.

Baca juga: (Foto) Inilah Potret Princess Charlotte: Cantik, Menggemaskan, dan Terlihat Layaknya 'Putri Sungguhan'

Seorang siswa, Breanna Quintanilla, mengatakan kepada Associated Press bahwa Pagourtzis masuk ke kelas tempat dia berada, menunjuk seseorang, dan berkata, "Aku akan membunuhmu!"

Quintanilla terluka di kakinya saat dia melarikan diri.

Pagourtzis telah dituduh melakukan pembunuhan besar-besaran.

Atas tuduhan penyerangan itu, dia bisa menghadapi hukuman mati.

Dia muncul tanpa 'emosinonal' pada pagi hari setelah penembakan, salah satu pengacaranya mengatakan pada hari Sabtu.

Nicholas Poehl, salah satu dari dua pengacara yang disewa oleh orang tua tersangka, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia telah menghabiskan waktu satu jam bersama tersangka pada Jumat malam dan Sabtu pagi.

Baca juga: Kombinasi Hal Baik Malah Bikin Asyik, Frisian Flag Membuktikannya!

Keluarga Pagourtzis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka 'sedih dan cemas' oleh penembakan itu dan 'sama terkejutnya dengan orang lain' oleh peristiwa itu.

Mereka mengatakan akan terus bekerja sama dengan penyelidik.

Penembakan itu merupakan penembakan paling mematikan keempat di sebuah sekolah AS dalam sejarah modern dan yang paling mematikan sejak seorang mahasiswa melepaskan tembakan pada Februari di Sekolah Menengah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, yang menewaskan 17 orang. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)