Find Us On Social Media :

Abu Umar Ditangkap di Rumah Istri Muda Saat 'Para Muridnya' Meledakkan Diri di Gereja Surabaya

By intisari-online, Jumat, 18 Mei 2018 | 15:00 WIB

Intisari-online.com - Kepolisian Republik Indonesia memastikan Dita Oeripta bersama keluarganya menjadi pelaku ledakan bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya (13/5).

Dita diyakini Dita telah mendoktrin istri dan anak-anaknya untuk ikut beraksi agar nanti bisa masuk surga bersama-sama.

Namun Dita bukanlah otak atau dalang dari aksi pengeboman tersebut.

Ada sosok lain yang lebih kuat atau atasan Dita yang merencanakan serangan teror.

BACA JUGA: Koopssusgab, Hanya 90 Orang Namun Paling Mematikan di Dunia! Siap Kirim Teroris ke Neraka

Jurnalis media asing ABC Australia, David Lipson meyakini, pria berinisial AU adalah sosok senior yang merencanakan aksi ini.

Apalagi pihak kepolisian menyatakan keluarga pelaku bom Surabaya belum pernah ke Suriah.

Artinya, ada orang yang mengajari mereka merakit bom.

Sosok AU tersebut diduga kuat merupakan inisial dari Abu Umar, Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur.

BACA JUGA: Menurut Tito Karnavian, Ini Alasan Kenapa Polri Tak Langsung Serbu Napi Terorisme di Mako Brimob

Sementara Dita sendiri merupakan ketua JAD Surabaya. Jadi secara hirarki Dita merupakan bawahan Abu Umar.

Abu Umar yang bernama asli Syamsul Arifin (35) ini pada Selasa (15/5) telah ditangkap Densus 88 Antiteror di rumah kontrakannya di Perum Banjararum, Kab. Malang.

Dia ditangkap bersama seorang wanita bernama Wahyu Mega Wijayanti (40).

Wanita ini kabarnya merupakan istri siri atau istri muda Syamsul.

BACA JUGA: Kisah Hatf Saiful Rasul, Bocah 13 Tahun Asal Bogor yang Tewas Saat Bertempur Bersama ISIS

Sedangkan sang istri sah/ pertama, melansir Suryamalang.com, bermukim di Desa Jatinom, Kab. Blitar.

Syamsul sendiri memang bukan warga Malang, melainkan warga Blitar.

Hal itu diungkapkan oleh Sutikno, Ketua RT 3/RW 2 Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tempat Syamsul bermukim bersama istri pertamanya.

Sutikno menunjukkan kartu keluarga Abu Umar.

Diketahui dari KK tersebut, Abu Umar adalah pria kelahiran Blitar, 9 Juni 1983.

Dalam KK tersebut juga tercatat ada empat anggota keluarga yaitu SyamsuI (istri) dan dua orang anak.

“Syamsul jarang ikut kegiatan di kampung. Tetapi aktif salat jemaah di masjid,” kata Sutikno

Setahu Sutikno, Syamsul jualan buku.

Namun, Sutikno tidak begitu tahu buku yang dijualnya.(Surya/TribunBogor/Kompas.com)

BACA JUGA: Inilah Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian