Find Us On Social Media :

Shotgun, Senjata Pendobrak Andalan Pasukan Antiteror untuk Menjebol Pintu Baja Sekaligus Pembasmi Teroris

By Agustinus Winardi, Sabtu, 19 Mei 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Pasukan khusus antiteror dari satuan TNI seperti Denjaka, Sat Bravo 90, Sat Gultor 81 Kopassus, dan Kopaska dalam operasi tempur antiteror biasanya terdiri atas satu regu pasukan dengan jumlah personel sekitar 10 orang.

Masing-masing personel memiliki peran sendiri. M

isalnya, sebagai operator senapan mesin, ahli komunikasi radio, personel ahli bahan peledak, negosiator, pemegang senjata shotgun untuk menjebol pintu, penembak jitu (sniper) dan sejumlah personel penyerbu.

Dalam operasi tempurnya meskipun para personel pasukan khusus memiliki peran masing-masing, semuanya bersenjata lengkap yakni meyandang senjata laras pendek (pistol) dan laras panjang serta sekitar 10 magazin peluru yang terisi penuh.

Selain memakai rompi antipeluru setiap personel pasukan khusus juga dilengkapi pisau lempar, granat asap, granat tangan, dan alat komunikasi canggih.

Di samping sejumlah perlengkapan standar itu dalam misi khusus sesuai keahlian individu, personel yang bertugas sebagai penembak jitu juga masih membawa senjata sendiri.

Baca juga:Kemampuan dan Latihan Ekstrem Pasukan Khusus Kerap Dipamerkan Demi Membuktikan Keganasannya

Demikian pula personel yang bertugas sebagai pendobrak pintu dan operator senapan mesin, keduanya masih membawa senjata khas masing-masing.

Ketika pasukan khusus sedang beraksi, personel yang bertugas sebagai sniper akan mencari tempat yang ideal untuk membidik target sekaligus melindungi rekan-rekannya yang sedang menyerbu target.

Operator senapan mesin juga mengambil posisi tertentu yang strategis dan tugasnya adalah menghantam pasukan lawan yang datang untuk memberi bantuan.

Jika sniper maupun operator senapan mesin sudah berada pada posisi masing-masing, serbuan pasukan antiteror ke sasaran, misalnya gedung, akan dimulai.

Serbuan awal dilakukan oleh operator shotgun yang bertugas menjebol pintu menggunakan peluru berkaliber besar (12 mm).

Satu peluru shotgun yang ditembakkan biasanya akan langsung menjebol kunci pintu, lalu pintu didobrak disusul masuknya pasukan penyerbu.