Find Us On Social Media :

Doa Akhir Tahun 2013

By Ade Sulaeman, Selasa, 31 Desember 2013 | 21:00 WIB

Doa Akhir Tahun 2013

”Saya sering mengelus dada mendengarkan suara hati mereka. Bunyinya selalu monoton. Hanya keuntungan, keuntungan, dan keuntungan,” keluh salah satu malaikat.

Malaikat lain pun berucap, ”Ya, tapi bagaimanapun bangsa ini harus ditolong. Masih banyak orang baik di negeri ini.”

”Caranya?” sergah malaikat yang lainnya lagi.

”Tangkap, adili, dan hukum semua koruptor Merekalah biang keladi keterpurukan negeri ini sehingga tak ada ruang bagi orang-orang baik,” ujar salah satu malaikat.

”Siapa yang berani? KPK? Tugas mereka sudah sangat berat menangani kasus korupsi pinggiran yang jumlahnya ribuan hingga belum sempat menyentuh korupsi pada inti kekuasaan.”

”Itulah kelemahan KPK. Mestinya mereka berani langsung menyendok bubur tepat di bagian tengah. Otomatis korupsi di pinggiran akan tergulung,” ujar malaikat yang lain.

Tak punya kapasitas

Tak ada respons. Ide itu dianggap mustahil. Akhirnya para malaikat memutuskan untuk mengurusi doa dan permintaan orang-orang menderita yang jumlahnya terus meningkat. Mereka tak beda dengan kaum usiran di negerinya sendiri, baik secara politik, sosial, ekonomi, maupun budaya.

”Masak kita tega membiarkan negeri ini kembali dikuasai orang-orang yang tidak punya kapasitas brahmana sekaligus kesatria. Ingat Pemilu 2014 sudah dekat, nih,” bisik salah satu malaikat.

”Apa orang macam itu  masih ada di negeri ini?” tanya malaikat yang lain.

Dari tempat-Nya yang jauh, Tuhan pun tersenyum. Para malaikat sangat memahami senyuman Tuhan, Sang Mahapem- buat Skenario.

Harapan pun mekar dalam dada para malaikat.

INDRA TRANGGONO, Pemerhati Kebudayaan dan Sastrawan

(kompas.com)