Find Us On Social Media :

Setelah Pompeii Ditelan Lava, Banyak Penduduknya Mati Bersama Perhiasan dan Harta Benda Mereka

By K. Tatik Wardayati, Senin, 21 Mei 2018 | 04:00 WIB

Baca juga: Fotografer Pemberani Abadikan Danau Lava Gunung Berapi Aktif yang Penuh Risiko

Kemenakannya kemudian menulis kepada Tacitus (56-118) penulis sejarah Romawi, dua pucuk surat tentang peristiwa 24 Agustus itu.

"Tanggal 24 Agustus sekitar pukul tujuh paman saya sedang berbaring-baring di bawah terik  matahari setelah mandi dengan air dingin. la telah makan pagi di ranjang dan sedang mempelajari sesuatu ketika ibu saya mendekatinya.

Ibu menunjukkan awan gelap yang berbentuk aneh. Segera ia minta sepatunya dan naik ke tempat agak tinggi agar bisa melihat apa yang sedang terjadi. Tampak awan yang rasa saya seperti rangka payung: Gagang panjang dan di atasnya mencuat tangkai-tangkai.

Dari jarak jauh orang tidak bisa melihat jelas dari gunung mana semburan itu berasal. Kemudian ternyata Vesuvius. Awan itu adakalanya kotor dan berbercak-bercak, tergantung apa yang jatuh: lumpur atau abu.

Paman, seorang ilmuwan, menganggap peristiwa itu penting, sehingga ia ingin menyelidikinya lebih lanjut. Ia minta dipersiapkan  sebuah perahu pesiar dan minta saya ikut. Saya lebih suka tinggal di rumah untuk belajar.

Baca juga:Foto-foto Mengerikan dari Luapan Lava Gunung Berapi Kilauea di Hawai, Jalanan Beraspal pun Terbakar

Berkat kerajinan Plinius Jr. ia masih bisa menulis surat itu. Pamannya hanya kembali nama.

Apa yang terjadi? Plinius Sr. pergi ke Misenum dengari armadanya yang terdiri dari kapal-kapal besar. Mereka menuju ke Hercalunum. Karena pada pukul 4 sore jatuh aliran lumpur yang menutupi pantai mereka tidak bisa mendarat.

Pukul 6 sore mereka mendarat di Stabiea dan keesokan harinya tanggal 25 Agustus ia mati lemas di pantai Stabiae. Baru tanggal 27 Agustus jenazahnya ditemukan.

Plinius Jr bisa melarikan diri bersama ibunya, lalu ia meneruskan ceritanya: "Hari berubah seperti malam. Terjadi panik dalam kegelapan yang pekat. Terdengar wanita yang mengaduh, bayi menangis dan pria yang berteriak minta bantuan.

Ada orang-orang yang menengadahkan tangannya ke atas minta bantuan kepada dewa-dewa, ada juga yang mengira akhir dunia sudah tiba. Ada juga yang melindungi kepalanya dengan kain terhadap hujan lava.