Find Us On Social Media :

Setelah Pompeii Ditelan Lava, Banyak Penduduknya Mati Bersama Perhiasan dan Harta Benda Mereka

By K. Tatik Wardayati, Senin, 21 Mei 2018 | 04:00 WIB

Intisari-Online.com – Malapetaka itu terjadi tanggal 24 Agustus tahun 79 M. Kedengarannya seperti dongeng dari Kitab Suci, tetapi turis yang pernah berkunjung ke Pompeii akan menyaksikan kebenarannya.

Pria yang telungkup dan anjing yang jatuh terkulai seakan-akan baru menemui ajalnya kemarin dulu. Kita bisa membayangkan bagaimana suasana panik saat ltu. Lebih banyak kita baca dalam karangan J.H. Kruizinga yang dimuat dalam A-0 reeks.

Vesuvius hidup kembali

Waktu itu suasana kota di kaki gunung Vesuvius itu sangat menyenangkan. Sudah sejak 550 tahun sebelum Masehi tempat tersebut merupakan tempat peristirahatan orang-orang Romawi kaya. Banyak di antara mereka yang mempunyai villa di situ yang kemegahannya sesuai dengan martabat pemiliknya.

Pompeyi waktu itu kota yang sibuk. Seni mendapat kesempatan baik di situ dan daerah sekitar laut Adriatik kaya matahari dan subur. Penduduknya yang berjumlah 20 ribu orang itu hidup bebas. Limaratus tahun sebelum Masehi kota itu sudah mempunyai sekitar tigapuluh bordil.

Di luar dinding kota yang serba puas itu ada kebun anggur dan jeruk di lereng gunung Vesuvius, yang kadang-kadang memuntahkan api, belerang dan hujan abu panas.

Baca juga: Awas! Selain Merapi, Inilah 4 Gunung Berapi Paling Aktif di Pulau Jawa

Selama abad-abad sebelumnya memang sudah ada beberapa korban tetapi setiap kali orang kembali lagi untuk membangun kota yang rusak. Kadang- kadang kemurkaan Vesuvius didahului dengan gempa bumi.

Tahun 63 misalnya penduduk kota makmur itu juga sudah menjadi panik karenanya, tetapi kembali lagi sampai terjadi hari naas itu.

Tengah hari tanggal 24 Agustus 79 sumbatan lava Vesuvius tidak  bisa menahan massa gas lagi. Lava mendidih disemprotkan sampai setinggi beberapa kilometer dan menimpa kota Pompeyi.

Herculanum dan Stabeiae dalam bentuk hujan abu, kerikil bongkahan batu dan batu karang yang poreus.

Cerita seorang saksi mata

Beberapa hari sebelum malapetaka itu terjadi Plinius Jr yang berusia 18 tahun (62-113) bersama pamannya Plinius Sr (23-79) berada di Misenum, di seberang teluk Napoli. Plinius Sr, seorang militer dan magistrat, penulis dan ahli ensiklopedi berada di situ sebagai pimpinan armada.