Penulis
Intisari-Onoline.com -Rusia yang telah dikenal memiliki pasukan khusus legendaris, Spetsnaz, ternyata punya pasukan khusus lainnya yang tak kalah brutal.
Pasukan khusus yang kerap diandalkan untuk penanganan teroris itu bernama Spetsgruppa A atau yang biasa dikenal pula sebagai Directorate A atau Alpha Grup.
Kesatuan elite di bawah Federal Security Service (FSB) Special Purpose Center ini dirancang sebagai sub-unit mandiri di bawah Kesatuan Khusus Rusia.
Fokus kemampuannya adalah untuk operasi terpilih, kontra-teroris, pembebasan sandera, dan misi pembunuhan.
Di antara sub-unit Spetsnaz lain, Alpha adalah ‘mesin pembunuh’ pertama yang dibentuk oleh dinas intelijen KGB pada 1974.
Tugas utamanya adalah mencegah dan merespon segala macam tindak kekerasan yang diarahkan ke fasilitas transportasi dan gedung-gedung publik.
Maka tak mengherankan ketika terjadi pembajakan terhadap pesawat Aeroflot flight 3822 di Batumi, Georgia (1983), merekalah yang lebih dulu dikerahkan.
Pembajakan yang dilakukan tujuh pemuda Georgia ini berakhir dengan delapan korban tewas.
Juga ketika terjadi penyanderaan di Gedung Teater Moskow (2002) dan gedung sekolah di Beslan (2004), mereka jugalah yang dikerahkan untuk menyerbu.
Pasalnya tak ada kata kompromi terhadap teroris dan rata-rata pelaku teror di Rusia beraliran radikal, hampir semua serangan yang mereka lakukan dilakukan sama brutalnya dengan yang biasa dilakukan para teroris.
Baca juga:Pasukan Khusus Sepatutnya Memang Tak Mengenal Kata Lengah, Apalagi Masuk Jebakan Teroris
Untuk membungkam militan penyandera di Gedung Teater Moskow yang tengah menggelar konser akbar dengan 850 penonton, misalnya, tanpa ragu Spetsgruppa A lebih dulu memompakan obat bius lewat saluran pendingin gedung.
Setelah semua orang (termasuk penonton yang disandera) merasa pusing, barulah mereka menembaki orang-orang yang diduga sebagai para penyandera.
Tapi hasilnya sungguh mengerikan karena sebagian di antara sandera ‘terpaksa’ ada yang ikut tewas diterjang peluru Alpha.
Kebrutalan serupa juga terjadi dalam serbuan ke pesawat Aeroflot flight 6833 yang dibajak.
Dalam tembak menembak dengan pembajak, mereka tak ragu memberondong tubuh pesawat dengan peluru.
Akibatnya selain ada penumpang yang ikut tewas, pesawat dengan 108 lubang peluru itu pun tak bisa lagi diterbangkan karena mengalami kerusakan struktur yang cukup parah.
Pembajakan aeroflot dan penyanderaan di Gedung Teater Moskow dan sekolah Beslan, sebenarnya baru sepersekian dari sasaran yang pernah mereka bereskan.
Dalam misi lainnya, mereka juga pernah disusupkan ke dalam perang etnis di sejumlah negara bagian Rusia.
Dalam acara peringatan 39 tahun Alpha pada 2013, kepada wartawan kantor berita Rusia RIA Novosti, Sergei Goncharov, seorang veteran yang menjabat Kepala Asosiasi Veteran Alpha membagi ‘rahasia dapur’ yang cukup menarik.
Dikatakan, anggota Alpha dan Vympel bisa berasal dari semua kesatuan, namun hanya mereka yang terbaiklah yang dipilih.
Titik berat kemampuan ada di segi operasional serta penyamaran.
Tempat penggemblengan utamanya adalah tempat-tempat dengan ancaman teroris tertinggi (hot-spots) seperti di Caucasus Utara dan beberapa perbatasan.
Terjun langsung di tempat-tempat panas itu, kata Goncharov, dengan sendirinya akan membuat intuisi dan skill personel terasah.
Rata-rata telah dilibatkan dalam belasan operasi kombatan di dalam dan luar negeri.
Mereka dibekali senapan mesin (termasuk yang bisa ditembakkan dalam air) dan pistol peredam, yang dibuat berdasar pesanan khusus.