Find Us On Social Media :

Jangan Pernah Samakan Persaingan Sehat dengan Kompetisi

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 21 Februari 2017 | 16:00 WIB

Persaingan Sehat Bukanlah Kompetisi

Meski menetapkan target dan siap bersaingan dengan diri sendiri bukan berarti menutup diri dari penilaian orang lain, terutama atasan. Setiap orang dituntut open minded. Buka diri dan pikiran  terhadap kritik, saran, dan ide. Hal itu dapat memperkaya pemahaman dan wawasan dalam memandang sebuah persoalan atau kondisi.

Perlu ditanamkan juga nilai-nilai, apakah seseorang bekerja untuk diri sendiri. Kalau nilai hidup atau cita-cita sudah ditemukan, otomatis di setiap "cabang" kehidupan mana pun, tak pernah lepas dari nilai dan cita-cita dasar itu. Jadi, kalau di kantor paradigma mengalahkan orang lain sudah berakar, maka di rumah pun begitu. Pun dalam kehidupan bermasyarakat. Sebaliknya, kalau akar kita gemar menolong, membantu orang lain serta mengembangkan diri, otomatis di kehidupan rumah tangga, sosial, kita akan melakukan hal yang sama. Itulah yang disebut integritas.

Kita tidak perlu merasa rugi memberi informasi yang dibutuhkan rekan kerja. Kejadian ini kerap terjadi karena orang merasa tersaingi bila memberikan informasi yang diketahui kepada rekan kerja yang membutuhkan.

Selain itu, jika berhasil dalam suatu proyek, jangan merasa semua itu berkat diri sendiri. Camkan, ada kontribusi orang lain yang mendukung keberhasilan kita. Misalnya, proyek yang kita jalankan takkan berhasil, kalau tidak mendapat ide dan masukan dari rekan lain. Akui kontribusi kelompok. Ucapkan terima kasih atas bantuan mereka. Budaya seperti itulah yang mestinya ditularkan dalam organisasi.

Bersaing sehat yang dibeberkan di atas berlaku universal. Bahkan untuk organisasi masa depan, ketika iklim persaingan kian ketat. Negara yang transparan dan punya ukuran jelas, misalnya, lebih maju dibandingkan dengan negara dengan banyak peraturan. Begitu juga negara yang terlalu fanatik pada satu agama mayoritas, seperti Filipina dan Arab Saudi, tidak lebih maju dibandingkan dengan negara yang terbuka dan menumbuhkan benih-benih achievement.

(Sumber: Intisari)