Penulis
Intisari-Online.com – Dulu, di televisi sering diputar film kartun berseri yang amat terkenal, “Popeye The Sailorman.” Dikisahkan saat bertarung melawan Brutus, musuh bebuyutannya, bayam tidak pernah gagal menjadi penolongnya di saat-saat kritis. Begitu bayam dimakan dengan lahap, ajaib, serta merta tubuh Popeye yang ceking itu menjadi kuat berotot sehingga mampu mengalahkan lawannya yang berbadan kekar.
Bayam sering muncul dalam menu sehari-hari, bisa jadi bagian dari gado-gado, pecel, bobor bayam, atau sayur bening. Bayam terkenal bermanfaat bagi kesehatan secara umum karena kaya serat, vitamin dan mineral, serta tidak mengandung kolesterol.
Sungguh di luar dugaan, Amaranthus tricolor Linn dari suku Amaranthaceae ini ternyata sangat baik bagi kesehatan mata. Bahkan, menurut beberapa ahli, untuk urusan mata ia lebih baik daripada wortel. Kok bisa?
Terkonsentrasi di sekitar mata
Bayam yang tumbu hampir di setiap pelosok di tanah air merupakan tumbuhan berdaun hijau, ada juga yang merah, dan berbatang lemah. Karena cukup empuk, enak di lidah, bayam pun banyak disuka sehingga hampir selalu tersedia di pasar.
Dari penelitian, diketahui bayam mengandung senyawa lutein, bagian dari senyawa karotenoid yang banyak ditemukan di retina mata. Senyawa karotenoid – yang oleh tubuh diubah menjadi vitamin A – sebenarnya ada 10 jenis. Senyawa yang oleh darah diangkut ke daerah mata ini ketika diteliti lebih lanjut, hanya 2 jenis yang terkonsentasi di retina, yakni zeaxanthin dan lutein. Kedua senyawa ini bersifat antioksidan yang dapat mengalangi kerusakan sel, termasuk sel mata. Dr. Lyle dari Universitas Wisconsin Madison bahkan melihat senyawa lutein merupakan satu-satunya yang bersifat antioksidan, senyawa aktif yang dapat menghambat pertumbuhan katarak.
Pendapat ini lalu didukung oleh Dr. Max Snodderly dari Universitas Harvard, AS. Beliau malah menemukan “rahasia” kesaktiannya. Ia melihat senyata karotenoid, temasuk lutein yang berupa pigmen kuning ini, mampu menyerap sinar biru sehingga mata pun terhindar dari kerusakan, termasuk masalah katarak.
Bersembunyi di balik klorofil
Tapi, bayam ‘kan berwarna hijau? Bukankah senyawa karotenoid biasanya ada pada sayur dan buah yang berwarna jingga atau merah? Memang benar! Senyawa karotenoid bayam bersembunyi di balik klorofil, pemberi warna hijau pada daun. Bukti bahwa bayam dan sayuran hijau lainnya mengandung karotenoid bisa dilihat kalau mereka disimpan lama tanpa terkena sinar matahari. Yang terjadi, beberapa hari kemudian sayuran hijau ini berubah menjadi kuning karena karotenoidnya muncul dari tempat persembunyian.
Rasanya kita tak perlu lagi akan keampuhan lutein pada bayam dan sayuran hijau lainnya untuk mencegah dan menghambat pertumbuhan katarak. Kita hanya perlu mengasup lutein dan zeaxanthin 6 mg/hari. Sebagai gambaran: semangkuk bayam rebus sudah memenuhi anjuran ini.
Bagaimana dengan pendapat terdahulu yang menyatakan betakaroten baik untuk kesehatan mata? Tetap, tak berubah! Wortel dan bahan makanan yang mengandung betakaroten seperti ubi jalar merah, labu parang, melon jingga, anggur, tomat, jambu biji, dan rimpang kunyit juga tetap baik untuk mata. Hanya saja, berkat kemajuan ilmu pengetahuan dikenal ada senyawa karotenoid lain yang perlu diperhatikan untuk kesehatan mata, katarak khususnya. (Djoko Hargono – Menu Sehat)