Find Us On Social Media :

Dengan 3J Hipertensi Terkendali (3)

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 15 Februari 2013 | 11:44 WIB

Dengan 3J Hipertensi Terkendali (3)

Intisari-Online.com - Hipertensi, penyakit yang gejalanya tersembunyi ini, membayang-bayangi orang perkotaan, khususnya kota besar yang hidupnya penuh stres. Untuk mengatasinya, ada diet yang dinamakan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Agar sesuai dengan panduan makan DASH, Anda tak perlu sampai stres karena harus melakukan perombakan total. Cukup lakukan perubahan secara bertahap dengan menekankan pada salah satu unsur dulu. Setelah berhasil, baru lanjutkan dengan unsur yang lain. Dengan demikian, lama kelamaan Anda akan terbiasa dengan pola makan sehat.

Dengan berjalannya waktu, pendekatan pada pola makan yang sehat akan menjadi kebiasaan. Ini akan membantu mengendalikan hipertensi.

Lalu, apakah boleh mengonsumsi garam?

Natrium yang kerap diinterpretasikan sebagai garam oleh awam telah lama diperdebatkan dalam kaitan dengan hipertensi. Sesungguhnya, respon setiap individu terhadap asupan natrium berbeda-beda. Ada yang peka, ada yang lebih toleran. Namun, dari hasil penelitian, mengendalikan asupan natrium yang berlebihan baik untuk kesehatan, termasuk untuk urusan hipertensi.

Setiap hari tubuh kita hanya memerlukan 500 mg natrium. Jumlah itu sedikit lebih banyak dibandingkan dengan yang terdapat dalam ½ sendok teh garam. Namun, garam yang merupakan bagian dari natrium yang diperbolehkan secara aman adalah 2.300 g/hari atau ± 1 sendok teh garam baik untuk mencegah ataupun mengendalikan hipertensi.

Sumber natrium tak hanya terdapat pada garam tapi pada hampir semua bahan makanan dengan kadar yang berbeda-beda. Air yang kita minum pun mengandung natrium tapi hanya 1%. Sementara garam meja dan garam dapur, juga yang terdapat secara alami pada sejumlah bahan makanan, kandungan natirumnya sebanyak 11%. Kadar natrium paling banyak terdapat pada makanan yang diproses, yakni sampai 77% karena pada saat pemrosesan di pabrik banyak ditambahkan zat-zat aditif yang berbahan dasar natrium.

Itu sebabnya, para ahli menganjurkan penderita hipertensi untuk selalu makan bahan makanan segar sebagai lauk. Bila suatu ketika terpaksa makan makanan yang diproses (makanan kaleng, makanan yang dikeringkan, sosis), perhatikan label gizinya untuk mengetahui kandungan natriumnya. Lalu, saat memasak makanan, jangan menambahi garam lagi. Juga batasi penggunaan saus-sausan. Bila terpaksa menggunakan makanan kaleng, sebaiknya dibilas dulu untuk melarutkan natriumnya.

Dengan menjalani pola makan sehat yang dikombinasi dengan pengurangan asupan natrium, maka tekanan darah terkendali dan kemungkinan kebutuhan akan obat hipertensi dapat dikurangi dosisnya. (dr. Nany Leksokumoro, MS, Sp.GK. – Menu Sehat)