Find Us On Social Media :

Hati-hati Racun di Sayuran (2)

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 16 Maret 2013 | 12:00 WIB

Hati-hati Racun di Sayuran (2)

Intisari-Online.com - Hati ikan besar seperti cod dan halibut mengandung demikian banyak vitamin A sehingga bisa menjadi racun. Memang, tidak banyak orang yang doyan hati ikan, tetapi vitamin A dan D yang terlalu banyak juga berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Vitamin C dalam jumlah banyak seperti yang dianjurkan oleh Pauling untuk menghindarkan selesma biasa bisa memudahkan pembentukan batu ginjal.

Rabarber dan sorrel mengandung asam oksalat dan mungkin pula zat-zat racun lain. Keduanya pernah menyebabkan keracunan pada manusia. Rabarber terutama yang berbahaya dan ada orang yang meninggal karena memakannya. Tangkai daun rabarber sering kali dibuat sirup dan dimasak sebagai sayuran. Rasanya keasam-asaman. Di Bandung dan Jakarta dijual dan terutama disukai oleh orang Barat.

Di India ada sayuran dari marga Lathyrus yang banyak dimakan orang. Bijinya mengandung zat yang mempengaruhi sistem saraf. Kalau dimakan dalam jumlah besar (dan ini sering dilakukan dalam masa paceklik), orang bisa jadi lumpuh selama-lamanya.

Kacang lima yang merupakan makanan pokok di beberapa bagian dunia mengandung demikian banyak sianida, sehingga beberapa varietas di antaranya dapat menyebabkan kematian kalau dimakan seperdelapan kilo saja.

Untuk orang normal yang makannya normal, perkara keracunan makanan-makanan ini tidak terlalu ditakutkan. Tetapi kalau sedang sial ada juga yang keracunan.

Orang yang mempunyai keabnormalan keturunan dan orang sakit jangan meremehkan racun pada sayur-mayur yang umum kita makan.

Orang normal yang dietnya tidak normal dapat pula mendapat kesulitan. Seorang pria yang minum 2,25 liter jus tomat sehari selama beberapa tahun akhirnya menderita keracunan zat likopen yang terdapat dalam jus itu.

Seorang lain kena tekanan darah tinggi karena minum banyak arak beras dalam jumlah besar selama jangka waktu yang panjang. (Kembali ke Alam)