Find Us On Social Media :

Adik Menyusul Kakak Meninggal Karena Bom, Kisah Pilu Kakak Beradik yang Rutin Bergandengan Tangan

By intisari-online, Senin, 14 Mei 2018 | 09:00 WIB

Keluarga Nathanael dan Evan

Intisari-online.com - Betapa hancurnya hati keluarga saat Nathanael (8) dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 20.12 WIB.

Pasalnya, pada siang harinya, keluarga asal Jalan Barata Jaya, Surabaya, ini baru saja kehilangan Vincencius Evan (11), kakak dari Nathanael.

Sang kakak juga meninggal dunia dalam tragedi teror bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Surabaya.

Wenny (47), Ibu Evan dan Nathanael, pun mengalami luka karena kejadian ini.

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Surabaya, Begini Analisis Ali Fauzi Adik Amrozi yang Juga Mantan Dedengkot JI

Dia telah menjalani operasi di RS Bedah Surabaya pada Minggu, sekitar pukul 16.00 WIB.

Susi, kerabat Wenny, mengatakan, Wenny bercerita bahwa dia melihat sendiri pelaku saat meledakkan diri di halaman gereja.

"Bu Wenny mengaku sempat menengok dan tahu sendiri ada pengendara motor menerobos satpam. Tiba-tiba bom meledak," ucap Susi di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu.

Bergandengan tangan Saat itu, lanjut Susi, Wenny dan anak-anaknya baru saja turun dari mobil bersama satu anggota keluarga lain.

BACA JUGA: (Video) Ngeri, Ini Rekaman CCTV yang Menunjukkan Detik-detik Tragedi Bom Bunuh Diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela

Kepada Susi, Wenny bercerita, saat itu, dia tengah menggandeng putranya, Nathanael, dan kakaknya, Evan, berjalan beriringan.

Namun baru empat langkah berjalan, menurut Wenny, dia melihat ada motor menerobos halaman Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela dari arah belakang.

Susi mengatakan, Wenny juga sempat bercerita bahwa motor itu sempat dihalangi oleh satpam.

Lalu tiba-tiba suara ledakan keras terdengar. Wenny bersama keluarga dan dua anaknya pun terempas.

BACA JUGA: Pantas Banyak Digunakan Teroris, Ternyata Bom Paku Punya 'Daya Mematikan' Sekuat Ini!

Belakangan, Susi tahu, sang satpam juga kemudian diketahui menjadi korban ledakan dan tubuhnya hancur.

Direktur RS Bedah Surabaya, dr Priyanto Swasono MARS menuturkan bahwa Nathanael sempat mengalami kondisi kritis setelah dibawa dalam kondisi luka parah ke rumah sakit.

Sebelum diumumkan meninggal dunia, Nathan disebutkan dalam kondisi stabil usai menjalani operasi amputasi kaki kanannya.

Namun kemudian, tekanan darah Nathan tiba-tiba drop.

"Dia banyak kehilangan darah akibat luka-lukanya sehingga tekanan darahnya drop," ungkap dr Priyanto.

Nathanael akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di ruang IGD RS Bedah Surabaya pada pukul 20.12 WIB.

Sementara itu, sang kakak, Evan, disebutkan tiba di rumah sakit dalam kondisi luka parah lalu tak lama kemudian meninggal dunia.

"Ada luka bakar, luka patah dan luka lainnya," kata dr Priyanto.

Selanjutnya, jenazah Evan dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Sampai akhir hari Minggu, jumlah korban tewas mencapai 14 orang, sedangkan jumlah korban luka mencapai 43 orang.

BACA JUGA: Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Pilu Kakak Adik Korban Bom Gereja SMTB di Surabaya, Sempat Digandeng Sang Ibu Saat Turun Mobil