Find Us On Social Media :

Adik Menyusul Kakak Meninggal Karena Bom, Kisah Pilu Kakak Beradik yang Rutin Bergandengan Tangan

By intisari-online, Senin, 14 Mei 2018 | 09:00 WIB

Keluarga Nathanael dan Evan

Susi mengatakan, Wenny juga sempat bercerita bahwa motor itu sempat dihalangi oleh satpam.

Lalu tiba-tiba suara ledakan keras terdengar. Wenny bersama keluarga dan dua anaknya pun terempas.

BACA JUGA: Pantas Banyak Digunakan Teroris, Ternyata Bom Paku Punya 'Daya Mematikan' Sekuat Ini!

Belakangan, Susi tahu, sang satpam juga kemudian diketahui menjadi korban ledakan dan tubuhnya hancur.

Direktur RS Bedah Surabaya, dr Priyanto Swasono MARS menuturkan bahwa Nathanael sempat mengalami kondisi kritis setelah dibawa dalam kondisi luka parah ke rumah sakit.

Sebelum diumumkan meninggal dunia, Nathan disebutkan dalam kondisi stabil usai menjalani operasi amputasi kaki kanannya.

Namun kemudian, tekanan darah Nathan tiba-tiba drop.

"Dia banyak kehilangan darah akibat luka-lukanya sehingga tekanan darahnya drop," ungkap dr Priyanto.

Nathanael akhirnya mengembuskan napas terakhirnya di ruang IGD RS Bedah Surabaya pada pukul 20.12 WIB.

Sementara itu, sang kakak, Evan, disebutkan tiba di rumah sakit dalam kondisi luka parah lalu tak lama kemudian meninggal dunia.

"Ada luka bakar, luka patah dan luka lainnya," kata dr Priyanto.

Selanjutnya, jenazah Evan dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Sampai akhir hari Minggu, jumlah korban tewas mencapai 14 orang, sedangkan jumlah korban luka mencapai 43 orang.

BACA JUGA: Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Pilu Kakak Adik Korban Bom Gereja SMTB di Surabaya, Sempat Digandeng Sang Ibu Saat Turun Mobil