Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah studi tahun 2017 terhadap hampir 8.000 partisipan Indonesia mengungkapkan korelasi antara tinggi badan dan kebahagiaan istri.
Studi menunjukkan bahwa semakin besar perbedaan tinggi antara suami dan istri, semakin bahagia sang istri.
Ini tampaknya menjadi kasus pada pasangan yang menjalani pernikahan hingga 18 tahun dan kemudian apa pun selain itu ada penurunan yang jelas dan signifikan.
Studi ini menunjukkan bahwa tinggi badan dan kebahagiaan istri memiliki korelasi tetapi mungkin tidak sepenuhnyadisebabkan oleh ukuran tinggi badan.
Baca Juga:Bisa Kita Tiru, Ini Minuman Favorit Orang Terkaya dan Sukses di Pagi Hari
Baca Juga:Kapolri Tito Karnavian: Pelaku Bom Surabaya Diduga Satu Keluarga, Miris!
Faktor-faktor lain yang berkontribusi, seperti pendapatan, harga diri atau keyakinan, semuanya memainkan peran kunci dalam kebahagiaan.
Studi ini menunjukkan bahwa orang yang lebih tinggi mungkin memiliki potensi penghasilan yang lebih besar, sehingga menghasilkan pasangan yang lebih bahagia.
Studi ini mengatakan bahwa pria yang lebih tinggi mungkin tampak lebih dapat dipercaya, cakap dan oleh karena itudipertimbangkan pertama kali untuk promosi dan kenaikan gaji.
Tetapi penelitian ini juga menemukan bahwa kepandaian suami hanyalah faktor minoruntuk efek perbedaan tinggi badan dalam kebahagiaan istri mereka.
Baca Juga:20 Tahun Reformasi 1998, Kisah Sedih Soeharto Ditinggalkan Sendirian Oleh Orang-orang Kepercayaannya
Kedua, penelitian menunjukkan bahwa pria yang lebih tinggi dianggap lebih menarik daripada pria yang lebih pendek dan karena hal itu, kepuasan hidup lebih besar.
Peningkatan kepercayaan diri dan harga diri dapat membuat pria yang tampak lebih tinggi menjadi lebih menarik.
Selanjutnya, dalam hal evolusioner biologi, wanita mungkin cenderung memilih pria yang lebih tinggi dan lebih besar karena pria yang lebih besar adalah pemburu yang baik selama masa prasejarah.
Sebagai kesimpulan, penelitian menunjukkan bahwa wanita yang memiliki pasangan yang lebih tinggi mungkin merasa lebih bahagia hanya karena mereka menganggap pasangan mereka lebih menarik, pandai atau bahagia.
Namun, penelitian tersebut menegaskan bahwa tinggi badan seharusnya tidak menjadi pemecah hubungan.
Sebuah penelitian pada tahun 2010 menemukan bahwa wanita tidak merasa lebih tertarik pada pria tinggi yang menyatakan perasaan mereka.
Jadi, terlepas dari tinggi badan, pendapatan atau faktor sumber daya apa pun, memiliki hubungan jangka panjang lebih didasarkan pada kemistri dan empati daripada faktor eksternal seperti tinggi badan.