Intisari-Online.com -Perang Teluk II yang berkobar pada 2003 membuat sibuk pasukan elite US Navy SEAL karena mereka kembali mendapat sejumlah tugas khusus.
Operasi khusus yang dilaksanakan SEAL di Irak antara lain mengamankan kilang minyak di kawasan Mina al-Bakr dan Khawr al-Amaya.
Tim SEAL yang menyusup di dua lokasi vital itu berhasil melumpuhkan para pengawal sekaligus membebaskan 40 orang yang ditawan tentara Irak tanpa jatuh korban.
Tak hanya itu SEAL juga menjadi tim pengintai dan pengaman pantai ketika tentara AS melaksanakan pendaratan di Semenanjung Al-Faw.
Salah satu misi SEAL yang menarik perhatian dunia adalah ketika berhasil menyelamatkan prajurit wanita AS yang ditawan pejuang Irak, Jessica Lynch.
Baca juga:Pengakuan Rob O'Neill, Anggota Navy SEAL yang Menembak Mati Osama bin Laden
Melalui pertempuran sengit sambil menerobos kepungan musuh, SEAL berhasil mengevakuasi Lynch yang saat itu disembunyikan di sebuah rumah sakit.
Prajurit Lynch yang dalam kondisi terluka kemudian diterbangkan ke rumah sakit militer AS di Lanud Ramstein, Jerman.
Seperti misi tempur di tempat lainnya, operasi SEAL di Irak juga memakan korban.
Dalam pertempuran sengit di kawasan Ramadi, satu personel SEAL, March A. Lee gugur.
Letnan Dua Class Lee yang tertembak Agustus 2006 merupakan personel SEAL pertama yang gugur di Irak.
Sedangkan salah satu personel SEAL yang gugur dan terkenal kepahlawanannya adalah Letda Michael A. Monsoor.
Kisah kepahlawanan Monsoor terjadi saat berkecamuk pertempuran sengit di Ramadi, Mei 2006.
Dalam sebuah misi penyergapan, enam personel yang berada di tempat terbuka tiba-tiba dilempari granat.
Sadar jika ledakan granat bisa membunuh semua personel SEAL, Monsoor langsung melompat ke atas granat itu sebelum meledak.
Sesaat kemudian granat meledak. Akibatnya, Monsoor gugur meski rekannya selamat.
Atas keberaniannya itu Monsoor yang dikenang oleh semua SEAL mendapat penghargaan tertinggi dari pemerintah AS, Silver Star.