Find Us On Social Media :

Sepenggal Percakapan Ibu & Anak

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 10 April 2014 | 21:00 WIB

Sepenggal Percakapan Ibu & Anak

“Nak…”

“Bagaimana sih! Ibu ‘kan selalu bilang ‘Berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti’,” jawab anak itu dengan kesal.

Sang Ibu tidak bisa menjawab anaknya, hanya meneteskan air matanya.

“Pokoknya aku mau ponsel dan komputer. Titik!” tukas anak itu.

Akhirnya Ibu itu menjawab dengan lembut tapi tegas, “Nak, Kau sudah SMA, kau sudah besar dan sekarang kelas 3. Kau tahu ‘kan, masa depanmu ada di tanganmu. Kau yang menentukan masa depanmu. Ibu dan bapakmu berdoa untukmu dan melakukan semua untuk membantumu. Sampai saat ini SPP dan kebutuhanmu yang lain bisa kami penuhi. Setahun lagi…..”  Ibu itu tampak meneteskan air mata.

“Aku mengerti, Bu,” jawab si anak sambil memeluk ibunya.

“Gunakanlah dan manfaatkan komputer di laboratorium sekolah sebaik mungkin. Bila memang perlu, kau boleh ke warnet saja untuk belajar, Nak,” lanjut Ibunya.

“Aku mengerti, Bu,” jawab anak itu sambil mengeratkan pelukannya pada ibunya.

“Belajarlah yang rajin, Nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti.”

Anak itu pun berdoa dan belajar. Ibunya pun mendoakan. Akhirnya si anak pun lulus dari SMA. Sang ibu terbayang akan permintaan anaknya. Tapi, karena keadaan, ia tidak pernah berani menjanjikan untuk membelikannya. Kemudian terlintas di pikirannya, sejak melahirkan anaknya dan kemudian membesarkannya sampai lulus SMA seberapa besar jumlah biayanya? Nilai ponsel dan komputer pasti tidak cukup untuk menggantinya. Tapi, seorang ibu tak hendak membuat hitung-hitungan dengan anaknya.

Beberapa hari kemudian si anak memberitahu bahwa ia diterima di perguruan tinggi dengan beasiswa. Sang Ibu meneteskan air mata haru penuh syukur dan bangga. Dua minggu kemudian pada acara pelepasan di sekolah Sang Ibu naik ke atas panggung mendampingi anaknya menerima hadiah sebuah komputer jinjing dan sebuah ponsel. Ibu itu hanya tersenyum kepada anaknya.

Katanya, “Nak, berterima kasihlah pada guru-gurumu.” (BMSPS)