Find Us On Social Media :

Bagaimana Bisa Orang-orang Ini Memiliki Puting Susu Ekstra?

By Ade Sulaeman, Jumat, 2 Oktober 2015 | 16:00 WIB

Bagaimana Bisa Orang-orang Ini Memiliki Puting Susu Ekstra?

Penelitian Kajava ini sudah berusia lebih dari satu abad namun masih digunakan oleh para doktor dan peneliti.

Memahami di mana saja dan mengapa sampai puting susu ekstra ditemukan, akan membantu mencari tahu kapan pertama kali ditemukan orang yang memiliki pentil tambahan ini.

Setelah terjadinya pembuahan sperma pada sel telur, terbentuklah embrio. Setelah delapan minggu pembuahan, embrio manusia disebut fetus.

Terkadang pada minggu keempat pertumbuhan embrio, jaringan ectoderm atau jaringan yang melapisi embrio (sebagian akan menjadi kulit) menjadi mengeras sedikit.

Bagian yang disebut jaringan susu atau payudara, terletak mulai dari ketiak sampai ke dada, perut dan sampai ke paha bagian atas di dekat pangkal paha.

Pada minggu-minggu dan bulan setelah itu, jaringan ini lebih menebal dan disebut mammary ridges, atau lapisan yang menebal pada embrio. Lapisan ini tidak berkembang lain kecuali pada bagian dada, tempat berkembangnya payudara dan puting susu.

Tetapi lapisan mammary ridges ini tidak menghilang sama sekali. Bila itu terjadi, maka muncullah bentuk tambahan, dalam bentuk payudara seperti kategori satu penelitian Kajava, atau hanya puting susu, pada kategori enam.

Sebagian besar jaringan tambahan ini terletak di bawah puting susu tetapi menurut salah satu perkiraan, sekitar 13% ditemukan di atas pentil, atau di ketiak.

“Bila ini terjadi, maka akan menyulitkan setelah melahirkan karena puting susu berlaktasi secara bersamaan, tulis Dr Norman A Grossl dalam the Southern Medical Journal.

Pengetahuan tentang adanya pentil tambahan lebih dulu terjadi dibandingkan kedokteran modern.

Dalam ilmu Yunani kuno, dewi Artemis terkadang digambarkan dengan beberapa payudara dan pengikut dewi Astarte, percaya bahwa payudara dan pentil tambahan merupakan indikasi kesuburan. Pria dengan tetek tambahan, pernah dipercaya memiliki birahi lebih tinggi dibandingkan yang hanya memiliki dua pentil.

Tidak jelas apakah payudara tambahan terkait dengan kesuburan tetapi pakar medis tetap mempercayainya sampai pada tahun 1800an.