Penulis
Intisari-Online.com - Anda pasti kenal dengan pekerjaan yang bernama sales 'kan? Sales ini rupanya punya kelebihan, yakni percepatan karier yang tinggi. Setidaknya itulah penuturan Febrina Melva Irene Siahaan, konsultan karier di konsultankarir.com.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
"Kapan pun juga, sales memang punya percepatan kenaikan pangkat yang tinggi," tambah Feby, sapaan Febrina. Bahkan dalam buku The Millionaire Next Door, Thomas Stanley dan William Danko menemukan bahwa 79% miliarder (hasil jerih payahnya sendiri, bukan warisan) di Amerika adalah pengusaha dan sales.
Bila kita coba gali lagi, umumnya masing-masing perusahaan punya standar Key Performance Indicators (KPI). Khusus sales ini, KPI-nya tunggal, yakni jumlah produk/jasa yang laku. Tak perlu ada penilaian lain. Yang penting, semakin banyak produk yang berhasil dijual, semakin besar kemungkinan naik jabatan. Makanya kariernya cepat naik. Malahan umur masih muda sudah ada yang jadi sales manager.
(Seminggu Sekali 'Salesman' Ini Mengajari Perempuan Gelandangan di Orlando Belajar Membaca?)
Padahal umumnya di sebuah perusahaan ada penetapan jenjang karier. Biasanya dua tahun-an, paling mentok 3 tahun. Makin tinggi jabatan, makin butuh waktu yang lama untuk meraih jabatan tersebut. Ternyata ini tidak berlaku bagi sales yang bisa naik pangkat setelah enam bulan kerja. Saking pesatnya kenaikan pangkat, hampir tak ada yang namanya jenjang karier dalam sales.
“Dalam sales ada penilaian enam bulanan atau lebih cepat dari itu. Bila setiap penilaian itu ia bisa memenuhi target, bisa saja ia naik pangkat jadi sales eksekutif,” terang Feby. Bila enam bulan berikutnya ia juga mencapai target penjualan, sales supervisor pun bisa diraih. Kasarnya, setahun bisa naik pangkat sebanyak dua kali!
Nah, karena penilaian yang tunggal tadi, pangkat dalam sales bisa dimiliki jamak. Sales eksekutif bisa berjumlah puluhan, pun dengan sales supervisor. Ingat prinsipnya, selama ia bisa menggapai target, ia bisa naik pangkat. Jadi jangan kaget bila Anda datang ke sebuah pameran dan disodori pelbagai kartu nama yang memuat nama berbeda untuk jabatan yang sama di bidang sales.
(Pekerja Sales dan 'Office Support' Berisiko Terkena Jantung dan Stroke)
Lalu, apakah cepat naik pangkat berimbas pada naik gaji? Menurut Feby, sebetulnya gaji sales tidaklah besar. Hanya, komisi penjualan berhasil menyokong pendapatan sales. Tapi lagi-lagi, harus dilihat dulu produk, jasa apa yang dijual, dan di mana ia bekerja. Tidak semuanya bisa begitu menguntungkan.
Sebagai contoh, uang komisi untuk sales bisa sampai 3%-8% per unit penjualan. Bayangkan saja bila ia jadi sales mobil. Katakanlah harga satu unit mobil Rp100 juta. Hitung-hitungannya, ia bisa mengantongi Rp8 juta per bulan. Itu baru satu unit. Kalau beruntung, ia bisa dapat lebih dari itu. Menggiurkan, ya? Apalagi saat ini orang-orang sudah keranjingan berbelanja.
Eittsss ... Jangan keburu senang! Bagi Al Falaq Arsendatama, Coaching di Coaching Indonesia, enaknya kenaikan pangkat yang secepat kilat itu hanya berlaku sesaat. Dalam jangka panjang bisa saja ia tidak bisa berkembang. “Orang yang hanya memenuhi target, tanpa dibarengi improvisasi, barangkali sukses di kurun waktu tertentu ketika pasar sedang hot-hot-nya,” tambah Falaq. Bila tak dilatih untuk berkreativitas di bidangnya, kariernya akan mentok.
Jadi cepat naik, setelah itu mentok kalau tidak melakukan improvisasi.