Find Us On Social Media :

Ini Enam Jenis Teh Berdasarkan Proses Produksinya

By Birgitta Ajeng, Rabu, 10 September 2014 | 06:00 WIB

Ini Enam Jenis Teh Berdasarkan Proses Produksinya

Intisari-Online.com - Daun teh segar yang dipetik kemudian akan mengalami proses sebelum menjadi teh yang bisa dikonsumsi. Berikut ini adalah enam jenis teh berdasarkan proses produksinya, seperti ditulis oleh Ratna Soemantri, seorang pengamat teh di Jakarta, di dalam bukunya yang berjudul The Story in A Cup of Tea (2014):

1. Teh Hijau

Sangat populer di Tiongkok dan Jepang. Jenis teh ini tidak mengalami oksidasi. Dalam proses produksinya, daun the segar dipanaskan untuk menghentikan proses oksidasi.

2. Teh Putih

Salah satu teh yang memiliki karakter rasa yang ringan, menyegarkan, dan aromanya menenangkan. Teh ini sangat istimewa karena produksinya yang lebih terbatas dibandingkan dengan teh jenis lain. Tak heran jika harganya cenderung lebih mahal. Teh putih dihasilkan dari pucuk daun teh yang diproses tanpa oksidasi.

3. Teh Kuning

Banyak diproduksi di Provinsi Anhui dan Hunan, Tiongkok. Mengingat proses produksinya memakan waktu lama dan memerlukan kecermatan tinggi maka jumlah teh ini pun terbatas. Karena itu pula teh kuning tidak sepopuler jenis teh lain.

Warna daun teh kuning kering adalah kuning keemasan. Proses produksinya pun mirip dengan produksi teh hijau. Bedanya, pada teh kuning, proses pengeringan diperlambat menambah proses yang dinamakan men huan atau proses ketika teh perlahan-lahan diberi uap panas lalu ditutup dengan kain.

4. Teh Hitam

Teh yang mengalami oksidasi penuh. Warna daunnya menjadi cokelat gelap dan warna hasil seduhannya menjadi cokelat kemerahan hingga cokelat pekat. Proses oksidasi mengurangi rasa pahit daun teh segar dan menimbulkan efek rasa kental pada sentuhannya.

5. Teh Pu Erh

Populer di Tiongkok dan Hongkong. Teh pu erh sifatnya seperti wine atau champagne, semakin disimpan bertahun tahun – semakin tua usianya – akan semakin mahal harganya.