Beberapa ahli menganjurkan, saat bayi mengalami kolik, para ibu dianjurkan untuk menghindari semua jenis produk olahan susu dari daftar makanannya. Setelah itu, catat setiap perubahan kondisi bayi. Jika memang produk olahan susu sebagai penyebabnya, maka kolik akan benar-benar hilang dalam waktu kurang lebih seminggu.
Cara untuk mengetahui apakah bayi kita toleran terhadap produk olahan susu atau tidak, hanya berdasarkan pengalaman melalui respons bayi terhadap proses eliminasi bahan makanan tersebut. Kebanyakan bayi akan menjadi lebih toleran dalam kurun 3 bulan, namun beberapa bayi lainnya tetap mengalami masalah intoleransi dalam kurun waktu lebih lama.
Selain itu, pada 6 bulan pertama, ibu juga sebaiknya memberikan ASI eksklusif pada si kecil. Dengan begitu, risiko kolik dapat diminimalkan.
Mikroorganisme
Dalam beberapa kasus menunjukkan, adanya hubungan kolik pada bayi dengan mikroorganisme dalam usus. Berbagai penelitian juga menemukan, bayi-bayi dengan kolik memiliki karakteristik pola mikroorganisme usus yang berbeda.
Beberapa pakar menyarankan pemberian probiotik, bila kolik itu disebabkan oleh perbedaan pola mikroorganisme dalam usus, intoleransi laktosa, peradangan pada lambung, serta banyaknya gas dalam perut. Probiotik juga diketahui bermanfaat dalam menunjang kesehatan pencernaan bayi. Beberapa probiotik yang disarankan antara lain Lactobacillus acidophilus atau Lactobacillus reuteri.