Find Us On Social Media :

Studi: Terapi Insomina Dapat Mengurangi Nyeri Lutut dan Arhritis

By Ilham Pradipta M., Selasa, 1 Maret 2016 | 14:00 WIB

Studi: Terapi Insomina Dapat Mengurangi Nyeri Lutut dan Arhritis

Intisari-Online.com – Apakah Anda mengidap insomnia dan disertai arthritis (radang sendi). Bila iya, cobalah untuk melakukan terapi. Terapi untuk penderita insomnia, ternyata dapat mengurangi rasa nyeri dibagian lutut.

Penyakit sendi degeneratif yang disertai dengan kelainan tulang ini memang sangat mengganggu aktivitas kita. Berdasarkan penelitian terdapat pengobatan alami yang dapat mengurangi rasa sakit akibat artritis. Seperti mengurangi berat badan, latihan, hingga akupuntur. Penyakit ini  tak hanya menyakitkan, tetapi juga mengurangi kemampuan seseorang untuk bergerak.

Tapi menurut sebuah penelitian, lutut yang terasa nyeri sering kali berjalan berbarengan dengan masalah tidur. Yakni insomnia. Menurut studi  Arthritis and Rheumatology di Universitas Harvard,  bentuk konseling yang disebut cognitive behavioral therapy (CBT) dapat membantu para penderita untuk mengatasi kedua masalah itu. Terapi ini merupakan sebuah terapi yang fokus pada perilaku kognitif pada penderita.

Penelitian ini melibatkan 100 orang pada usia 50 hingga 70 tahun. Semua relawan yang dipilih  memikiki malasah tidur dan nyeri di lutut mereka. Dalam penelitian itu mereka dipilih secara acak untuk megikuti delapan sesi CBT atau comparison treatment. Tes ini disebut dengan desensitization therapy, yang amat dikenal efektif untuk penderita insomnia.

 Terapi CBT ini menargetkan pada sikap dan perilaku yang dapat memicu insomnia pada tiap relawan. Tes ini pun secara bertahap membantu penderita insomnia untuk mengadopsi cara-cara lebih sehat. Cara-cara itu jelas meliputi hal-hal yang dapat membuat kualitas tidur mereka meningkat. Hingga kebiasaan yang dapat membuat penderita untuk tidur dengan nyenyak. 

Dalam studi ini, kelompok CBT tidak lagi sering terbangun ketika telah tertidur. Hal ini dikonfirmasi oleh sebuah alat elektronik yang memantau pola tidur mereka. Setelah terapi CBT dan insomnia yang tidak lagi mengganggu, masalah nyeri lutut pun berkurang. Mereka mengatakan nyeri lutut itu tidak lagi mengganggu mereka. Hal itu memang masuk akal dan berhubungan erat. Selama ini insomnia telah dikaitkan dengan tingginya kepekaan terhadap rasa sakit dan nyeri.

(health.harvard.edu)