Find Us On Social Media :

Pecandu Narkoba yang Telah Sembuh Menjadi Konselor Pecandu Baru

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 28 Januari 2015 | 18:30 WIB

Pecandu Narkoba yang Telah Sembuh Menjadi Konselor Pecandu Baru

Sejak awal, residen telah dilatih berbicara di depan publik. Pada morning meeting dan renungan malam, mereka harus belajar share feeling, mengekspresikan diri. "Mulanya kacau balau, tapi akhirnya oleh peer dikoreksi dan diarahkan," kata Ari.

Bahkan, ada sesi untuk berlatih menatap mata lawan bicara, karena adiksi biasanya menggerus habis  kepercayaan diri junkie.

"Kemampuan bicara di depan umum menjadi semacam bonus, setelah sembuh dari adiksi," tutur Ari, yang bersama Reza dan setiap peer konselor di Yakita, kerap diundang berbicara di hadapan pelajar, dokter, mahasiswa, psikolog, kalangan LSM, dan lainnya.

Pemberdayaan itu rupanya menarik perhatian UNICEF. Lembaga PBB itu terkesan karena mantan pencandu itu mampu tampil berbicara di depan umum dengan ilmu yang berisi, bukan sekadar bekas pencandu. Mereka mampu menulis laporan, berbicara tentang HIV/AIDS dengan lancar, memberikan jalan keluar, menjadi advokat antinarkoba yang simpatik.

"Alumnus Yakita umumnya tetap membantu orang lain di luar, malah banyak pula yayasan lain yang berminat untuk mempekerjakan alumnus kami," timpal Joyce, pemilik yayasan nirlaba ini.

Tak heran jika, konon, UNICEF berniat mengadopsi metode rehabilitasi Yakita itu untuk diterapkan di negara lain.

Bagaimana dengan kita, seberapa jauh kepedulian kita terhadap upaya memulihkan kembali anak bangsa yang hidupnya dihancurkan narkoba? Hati-hati, NAPZA mampu menghapus satu generasi dari negeri ini.

--