Bagaimana Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia? Jelaskan

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Artikel ini tentang bagaimana cara penyebaran agama Islam di indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian (Wikipedia Commons)

Artikel ini tentang bagaimana cara penyebaran agama Islam di indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Secara kuantitas, Islam menjadi agama yang paling banyak dipeluk oleh masyarkaat Indonesia. Lalu bagaimana cara penyebaran agama Islam di indonesia?

Mengutip Kompas.com, proses masuknya Islam ke Nusantara atau Indonesia tidak sekaligus, melainkan secara bertahap, dalam kurun waktu ratusan tahun. Tak hanya oleh ulama, agama yang asalnya dari Mekkah ini juga dibawa oleh parapedagang, guru agama, ahli tasawuf, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bagaimana Sejarah Berdirinya Partai Islam Masyumi?

Di samping golongan pembawa Islam, penting diketahui tentang saluran-saluran penyebaran Islam di Nusantara. Setidaknya ada enam saluran penyebaran Islam di Indonesia, yakni perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik.

1. Saluran perdagangan

Saluran masuknya Islam ke Indonesia yang paling efektif adalah melalui perdagangan. Penyebaran Islam melalui perdagangan dianggap paling efektif alasannya adalah kegiatan ini melibatkan semua golongan masyarakat.

Pola perdagangan pada awal berkembangnya Islam di Nusantara bahkan melibatkan raja dan para bangsawan, yang umumnya menjadi pemilik kapal dan saham. Saluran perdagangan didukung oleh kesibukan lalu lintas perdagangan selama abad ke-7 hingga abad ke-16 yang melewati Indonesia.

Ketika itu pedagang-pedagang Muslim dari Arab, Persia, India, turut ambil bagian dalam perdagangan dengan pedagang dari Barat dan Asia bagian timur.

Wilayah Indonesia menjadi tujuan sekaligus tempat singgah para pedagang Muslim yang melewati Selat Malaka. Selain berdagang, mereka juga menggunakan kesempatan ini untuk menyebarkan agama Islam.

Para pedagang tersebut tidak jarang harus menunggu angin muson agar dapat kembali ke negerinya dengan selamat. Selama menunggu, terjadi proses interaksi dengan masyarakat setempat, bangsawan, bahkan raja, dalam waktu yang cukup lama, hingga membuat mereka tertarik untuk belajar dan masuk Islam.

2. Jalur perkawinan

Para pedagang Muslim yang datang ke negeri lain, termasuk Indonesia, biasanya tidak membawa istri. Karena itu, mereka biasanya cenderung membentuk keluarga di tempat yang mereka datangi.

Tidak sedikit pedagang Muslim Arab, Persia, dan India, yang kemudian menikah dengan orang-orang pribumi Indonesia. Melalui perkawinan tersebut, terbentuk ikatan kekerabatan yang menjadi awal terbentuknya masyarakat Islam.

Selain golongan pedagang, cara penyebaran Islam melalui perkawinan juga banyak dilakukan oleh keluarga ulama. Misalnya pernikahan Raja Majapahit dengan putri Syekh Bentong yang melahirkan Raden Patah.

Raden Patah kemudian menjadi pendiri Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa.

3. Saluran tasawuf

Tasawuf mengajarkan umat Islam agar selalu membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Para ahli tasawuf atau sufi mengajarkan latihan spiritual yang sebagian konsepnya telah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Misalnya latihan hidup sederhana, perilaku toleran, dan pembiasaan kejujuran. Para sufi, yang kemudian dianggap sebagai teladan bagi masyarakat, biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu orang lain, misalnya seperti menyembuhkan penyakit.

Kepercayaan penduduk kepada para sufi kemudian digunakan untuk mengajarkan Islam dengan cara yang mudah diterima masyarakat. Hasilnya, penduduk akan masuk Islam tanpa perlu adanya paksaan.

4. Saluran pendidikan

Penyebaran Islam melalui saluran pendidikan dilakukan dalam pesantren-pesantren. Di pesantren, para ulama atau kiai mengajar para santri dari berbagai daerah. Setelah lulus, para santri kembali ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran Islam yang diterimanya selama di pesanren.

Dengan cara itulah, agama Islam akhirnya menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.

5. Saluran kesenian

Proses penyiaran Islam di Indonesia melalui saluran kesenian dapat ditemukan dalam bentuk tembang, sastra, dan pertunjukan wayang. Saluran ini sering digunakan oleh Wali Songo dalam berdakwah. Sunan Bonang misalnya, mahir dalam memainkan alat musik Jawa dan menggubah lirik-lirik tembang yang bernuansa religi.

Sunan Kalijaga merupakan tokoh Wali Songo yang mahir dalam pementasan wayang, di mana ia memodifikasi ceritanya dengan menyisipkan nilai-nilai Islam.

6. Saluran politik

Penyiaran Islam di Nusantara dapat dilihat dari pertumbuhan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah. Di kawasan Maluku, seperti Ternate dan Tidore, serta Sulawesi seperti Bone dan Gowa-Tallo, terjadi perubahan corak kerajaan dari Hindu menjadi Islam.

Konversi sang raja menjadi Muslim pun turut diikuti oleh rakyat kerajaan. Dengan demikian, politik keagamaan penguasa berperan besar dalam penyiaran Islam.

Begitulah artikel tentangbagaimana cara penyebaran agama Islam di indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.

Baca Juga: Bagaimana Proses Keluarga Kerajaan Ternate Secara Resmi Memeluk Islam?

Artikel Terkait