Find Us On Social Media :

Arti Sebagai Bagian dari Unsur Esensial Ideologi, Mitos dalam Pancasila

By Afif Khoirul M, Jumat, 11 Oktober 2024 | 10:30 WIB

Kedua, bagaimana cara memperkuat ideologi Pancasila untuk ketahanan nasional Indonesia?

Cerita rakyat seperti Malin Kundang dan Timun Mas mengajarkan kita untuk berbakti kepada orang tua dan tidak bersikap tamak.

Sementara itu, legenda Roro Jonggrang dan Candi Prambanan mengisahkan tentang pengorbanan dan kesetiaan. Semua cerita tersebut sarat dengan pesan moral yang membentuk karakter humanis bangsa Indonesia.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Mitos dalam sila ketiga tercermin dalam semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Sumpah Pemuda tahun 1928, di mana para pemuda dari berbagai daerah bersumpah untuk bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu, merupakan salah satu manifestasi dari mitos persatuan Indonesia.

Peristiwa tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengajarkan kita untuk mengambil keputusan secara musyawarah mufakat.

Mitos dalam sila keempat tercermin dalam tradisi musyawarah yang telah lama dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia, seperti musyawarah desa, rembug warga, dan musyawarah keluarga.

Tradisi musyawarah tersebut mengajarkan kita untuk menghargai pendapat orang lain, mencari solusi terbaik melalui diskusi, dan menghindari konflik.

Musyawarah mufakat merupakan cerminan dari demokrasi Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan dan kebijaksanaan.