Find Us On Social Media :

Penyebab VOC Memihak Sultan Haji dalam Konflik Internal di Kerajaan Banten

By Afif Khoirul M, Rabu, 9 Oktober 2024 | 14:30 WIB

Ilustrasi - Sultan Haji meminta bantuan ke VOC.

VOC, yang telah mendirikan markas di Batavia (Jakarta), melihat Banten sebagai ancaman serius bagi hegemoni mereka di Nusantara.

Oleh karena itu, VOC berusaha keras untuk menguasai perdagangan di Banten. Mereka menginginkan hak monopoli untuk membeli rempah-rempah dengan harga murah dan menjualnya kembali dengan harga tinggi di pasar Eropa.

Konflik internal antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji menjadi kesempatan emas bagi VOC untuk mewujudkan ambisi mereka.

Perjanjian dan Pengkhianatan

Sultan Haji, dibutakan oleh ambisi dan rayuan VOC, menandatangani perjanjian yang merugikan Kesultanan Banten.

Ia memberikan hak monopoli perdagangan kepada VOC, mengizinkan mereka membangun benteng di Banten, dan bahkan bersedia menyerahkan sebagian wilayah kekuasaan kerajaan.

Perjanjian ini menjadi awal dari kejatuhan Kesultanan Banten. VOC, dengan kekuatan militernya yang superior, berhasil membantu Sultan Haji menggulingkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sang penguasa arif dan bijaksana itu dipaksa turun takhta dan diasingkan ke Batavia, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya dalam kesunyian dan kepedihan.

Banten di Bawah Cengkeraman VOC

Setelah Sultan Haji naik takhta, Banten jatuh ke dalam cengkeraman VOC. Perdagangan rempah-rempah dimonopoli, perekonomian kerajaan hancur, dan rakyat hidup dalam kemiskinan.

Sultan Haji, yang awalnya bermimpi menjadi penguasa yang berkuasa, hanyalah boneka di tangan VOC. Ia tak berdaya menghadapi keserakahan dan kekejaman kongsi dagang Belanda tersebut.

Pelajaran dari Sejarah