Find Us On Social Media :

Mengapa Sejarah Berada dalam Dinamika Akibat Sifat Manusia yang Dinamis

By Afif Khoirul M, Rabu, 9 Oktober 2024 | 13:45 WIB

Keterkaitan Ruang dan Waktu dalam Sejarah.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Sejarah, laksana sebuah sungai yang tak pernah berhenti mengalir, senantiasa bergerak dan berubah, mengukir alur-alurnya di sepanjang waktu.

Ia bukanlah sekadar catatan masa lalu yang statis, melainkan sebuah narasi yang hidup, dinamis, dan terus berkembang.

Dinamika sejarah ini, layaknya sebuah simfoni yang agung, diorkestrasikan oleh sifat manusia yang senantiasa berubah, beradaptasi, dan berinovasi.

Manusia, dengan segala kompleksitas dan keunikannya, merupakan aktor utama dalam panggung sejarah. Setiap tindakan, pikiran, dan impiannya, sekecil apa pun, berpotensi untuk menggerakkan roda sejarah, menciptakan riak-riak perubahan yang merambat melintasi zaman.

Sifat manusia yang dinamis, yang selalu mencari makna, tujuan, dan kebahagiaan, menjadi pendorong utama di balik dinamika sejarah yang tak henti-hentinya.

Hasrat untuk Berkembang

Sejak awal peradaban, manusia telah menunjukkan hasrat yang tak terpadamkan untuk berkembang, untuk melampaui batas-batas dirinya dan lingkungannya. Hasrat inilah yang mendorong manusia purba untuk menciptakan alat-alat dari batu, menguasai api, dan mengembangkan bahasa.

Hasrat inilah yang mendorong manusia untuk membangun peradaban-peradaban besar, menjelajahi samudra luas, dan menjejakkan kaki di bulan.

Dalam setiap langkahnya, manusia meninggalkan jejak-jejak sejarah, baik yang monumental maupun yang sederhana.

Piramida-piramida Mesir, Tembok Besar China, candi-candi Borobudur, semua menjadi saksi bisu dari kehebatan dan ambisi manusia.

Namun, sejarah tidak hanya ditulis oleh para raja, jenderal, atau tokoh-tokoh besar. Sejarah juga diukir oleh tangan-tangan petani yang mengolah tanah, pengrajin yang menciptakan karya seni, dan pedagang yang menghubungkan berbagai bangsa.