Find Us On Social Media :

Kawilarang Bersekongkol dengan Pihak Asing dan Melakukan Pertemuan di Singapura 8 Oktober 1958

By Afif Khoirul M, Selasa, 8 Oktober 2024 | 16:50 WIB

Kolonel Alex Kawilarang pernah ditugaskan pemerintah menumpas pemberontakan Kahar Muzakar dan RMS di Maluku Selatan, tapi terlibat dalam Permesta yang melawan pemerintah pusat.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Angin perubahan berhembus kencang di Nusantara. Tahun 1958, Indonesia masih muda, tertatih merajut persatuan di tengah gejolak pergolakan daerah.

Di tengah pusaran konflik, seorang putra terbaik bangsa, Kolonel Alex Kawilarang, terjerat dalam pusaran intrik dan konspirasi yang kelam.

Alex Kawilarang, nama yang pernah harum di medan perang, kini tercoreng oleh tuduhan pengkhianatan. Ia dituduh bersekongkol dengan pihak asing, merongrong kedaulatan negara yang ia perjuangkan.

Pertemuan rahasia di Singapura pada 8 Oktober 1958 menjadi bukti yang memberatkan, menorehkan luka mendalam bagi republik yang masih rapuh.

Lahir di Manado pada 23 Februari 1920, Alex Kawilarang tumbuh dalam semangat perjuangan. Darah militer mengalir deras dalam nadinya.

Ia adalah pejuang kemerdekaan yang gagah berani, terlibat dalam berbagai pertempuran melawan penjajah. Namanya terukir dalam sejarah sebagai komandan pasukan yang merebut kembali Manado dari tangan Belanda pada tahun 1945.

Karir militer Kawilarang menanjak. Ia menjadi Panglima Tentara dan Teritorium (TT) VII/Indonesia Timur, memimpin operasi penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS).

Keberanian dan kecerdasan taktiknya membuat RMS bertekuk lutut.

Namun, di balik kegemilangan prestasi, tersimpan gejolak dalam jiwa Kawilarang. Ia merasa kecewa dengan kebijakan pemerintah pusat yang dianggapnya tidak adil terhadap daerah.

Rasa ketidakpuasan ini membawanya pada jalan yang penuh liku, jalan yang pada akhirnya mengantarkannya pada pertemuan gelap di Singapura.